Selain Kijang Innova, Ida Yulita Susanti Diduga Kuasai Mobil Toyota Altis Milik Pemko Pekanbaru

Selain Kijang Innova, Ida Yulita Susanti Diduga Kuasai Mobil Toyota Altis Milik Pemko Pekanbaru
Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Ida Yulita Susanti saat berada di Polresta Pekanbaru, Rabu (1/9/2021) malam.
PEKANBARU - Penguasaan aset mobil dinas milik Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yang dilakukan oleh oknum anggota DPRD Kota Pekanbaru, Ida Yulita Susanti ternyata bukan hanya mobil jenis Kijang Innova BM 1874 AP. Politisi Partai Golkar ini diduga juga menguasai aset mobil jenis Toyota Altis milik Pemko Pekanbaru yang tercatat di Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru.
 
Mobil Toyota Altis berwarna silver ini diduga dikuasai oleh Ida Yulita Susanti sejak tahun 2016. Hal ini lantas dibenarkan oleh Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil.
 
"Iya benar, mobil yang sama Buk Ida itu ada dua unit yakni Mobil Toyota Altis dan Kijang Innova," ungkapnya.
 
Dikatakan Jamil, pihaknya sudah berulang kali meminta agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menarik keberadaan unit mobil yang masih dikuasai oleh Ida Yulita Susanti. Bahkan, Pemko Pekanbaru melalui BPKAD Pekanbaru sudah bersurat ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru untuk membantu penarikan.
 
 
"Kita sudah surati semua OPD, mana mobil yang masih dikuasai oleh oknum pejabat dan anggota DPRD Pekanbaru untuk segera dikembalikan. Nah, khusus untuk para anggota DPRD ini kan memang tak boleh menggunakan mobil dinas karena sudah mendapatkan uang transportasi," tegasnya.
 
"Apalagi yang bersangkutan (Buk Ida,red) bukan pula unsur pimpinan," imbuhnya.
 
Diberitakan sebelumnya, Ida Yulita Susanti bersama keluarganya melaporkan warga di Jalan Irkap, RT 02 Kelurahan Sidomulyo Timur ke Polresta Pekanbaru, Rabu (1/9/2021) malam. Dalam laporannya, Ida Yulita Susanti menceritakan jika dirinya bersama anaknya di keroyok dan dibacok. Parahnya, saat kejadian yang bersangkutan menggunakan mobil jenis Kijang Innova dengan plat nomor palsu yakni BM 1958 TI.
 
Di tempat terpisah, Ketua RT 02 RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Gusri menceritakan jika laporan kasus dugaan pembacokan yang dibuat Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Ida Yulita Susanti bersama suami dan anaknya di Polresta Pekanbaru, Rabu (1/9/2021) malam, adalah laporan bohong.
 
 
Akibat dugaan laporan palsu yang dibuat Ida Yulita Susanti, membuat pemberitaan yang beredar di media menjadi tidak benar dan ada upaya Ida untuk memutarbalikkan fakta yang sebenarnya. Pihaknya mengaku akan melaporkan balik kasus tersebut.
 
"Berkemungkinan (melaporkan ke Polisi,red) karena adanya berita hoax yang terjadi. Kami dirugikan sebagai RT termasuk warga juga," kata Gusri kepada wartawan.
 
Gusri menceritakan, fakta dan kejadian sebenarnya. Rabu (1/9/2021) sekitar pukul 17.00 Wib, anak laki laki Anggota DPRD Pekanbaru, Ida Yulita Susanti saat itu melintas di pemukiman warga yang berada persis di samping Radja Coffee Jalan Arifin Achmad, Pekanbaru.
 
 
Situasi di Jalan tersebut sempit. Pemuda setempat mengatur arus kendaraan keluar masuk. Saat itu muncul mobil anak Ida yang masuk dari arah Barat. Diwaktu yang bersamaan, dari arah timur ada mobil lain yang dikemudikan oleh seorang Ibu Ibu di Jalan pemukiman mereka.
 
 
"Pemuda kita yang mengatur kendaraan meminta kepada anak Ibu Ida itu untuk mundur sedikit karena ada mobil yang dibawa Ibu-ibu yang kurang pas lah membawa kendaraan, namun anak Ibu Ida itu tidak mau, Ibu yang bawa mobil mengalah dan memundurkan mobilnya," ucap Gusri.
 
Dijelaskan Gusri lagi, saat mendapatkan celah masuk dan melewati Jalan di pemukiman warga itu, anak Ibu Ida lalu menekan gas mobil dengan kencang dan mengeluarkan kata kata kotor hingga menyenggol 2 orang warganya seorang Ibu dan seorang Pemuda.
 
"Warga kita langsung kejar mobil itu dan dapat lalu diminta untuk stop, hingga terjadilah cekcok mulut dan saat itu didamaikan oleh Pak Haris Kampay. Anak Ibu ini pergi dan pemuda kita bubar," terangnya.
 
Saat waktu menunjukkan sekitar pukul 18.30 wib, tiba-tiba datanglah satu rombongan memakai Kijang Innova yang terdiri dari Ida Yulita Susanti, suami dan anaknya serta 2 orang memakai motor beriringan bergerak ke arah rumah warganya.
 
"Jumlah 5 orang datang dan menyerang rumah warga saya dan mendobrak pintu rumah warga saya dengan menggunakan kunci roda sambil mengucapkan kata-kata kotor anjxxx ke pemuda kita dan membuat pemilik rumah menjerit," ungkap Gusri.
 
Akibat jeritan tersebut, seluruh penduduk kampung keluar dari rumah dan mendatangi rumah warganya tersebut. Melihat kondisi itu, salah seorang warga Ibu-ibu datang menjelaskan kepada Ida Yulita Susanti jika yang salah adalah anaknya. Penjelasan warga itu tidak diterimanya dan dengan arogannya Ida lalu mendorong warga itu sambil membentak warganya.
 
Melihat warga yang ramai Ida, suami, anaknya serta 2 orang yang beriringan pakai motor lalu mundur dan mengancam warga menggunakan kunci roda yang dipegangnya lalu mengayunkan kunci itu ke arah pemuda.
 
 
"Ayunan itu tidak kena karena dielak. Saat itu Ibu Ida dalam kondisi menjerit dan bersama suami dan anaknya berlari ke arah mobil kijang Inovanya," sebut Gusri.
 
Karena panik melihat warga yang banyak, Ida berlari ke arah mobil dan menghidupkan mesin mobil lalu menekan gas mobil dengan kencang hingga membuat mobil Kijang Innova BM 1958 TI yang digunakannya masuk ke dalam parit.
 
"Pemuda kita tidak mengejar karena terlalu banyak, saya kejar lalu saya tengahi dengan arogannya Ibu Ida ini tidak mau berbicara, suaminya pun begitu, lalu ngomong kalau dia mau bawa anaknya berobat, anaknya tidak kena apa apa kok berobat," cetusnya.
 
"Saya sebagai RT menengahi dia arogan suaminya pun begitu, rupanya dapat kabar dia pergi ke Polresta Pekanbaru untuk membuat laporan ke Polisi karena anaknya dibacok," ujar Gusri.

Berita Lainnya

Index