Kasus Korupsi, Mantan PM Malaysia Diadili

Kasus Korupsi, Mantan PM Malaysia Diadili
Najib

PEKANBARU (CELOTEHRIAU.COM) ??Sepuluh tahun setelah pertama kali dilantik sebagai perdana menteri Malaysia, Najib Razak diadili atas tuduhan korupsi pada Rabu (3/4/2019).

Dia dituduh korupsi terkait skandal bernilai miliaran dollar yang menjatuhkan pemerintahannya. Najib yang datang dengan setelan biru tua dengan dasi warna serupa duduk di atas dok selama tiga jam sebelum akhirnya persidangan ditunda.

Ini menjadi persidangan pertama dari banyak persidangan yang akan dihadapinya atas tuduhan korupsi dana negara 1MDB.

Ini menjadi kejatuhan dari seorang pemimpin yang tahun lalu adalah orang yang paling berkuasa di Malaysia.

"Terdakwa tidak berada di atas hukum dan penuntutannya dan persidangan ini harus berfungsi sebagai preseden," kata Tommy Thomas, Jaksa Agung dalam sebuah pernyataan pembukaan.

Jaksa Agung jarang memimpin penuntutan dan kehadirannya menandakan pentingnya pemerintah Perdana Menteri Mahathir Mohamad menempel pada persidangan.

Warga Malaysia memilih Najib keluar dari kekuasaan pada Mei 2018. Najib menghadapi tujuh dakwaan yakni masing-masing tiga tuduhan pelanggaran kepercayaan dan pencucian uang, dan satu tuduhan penyalahgunaan kekuasaan. 

Mereka berhubungan dengan dugaan transfer sejumlah 42 juta ringgit atau setara dengan US$ 10,3 juta ke rekening banknya dari SRC International, mantan unit 1MDB.

Najib mengaku tidak bersalah atas tuduhan transfer tersebut, yang melibatkan sebagian kecil dari US$1 miliar yang dikatakan penyelidik masuk ke dalam rekeningnya.

Setelah ditunda, Najib meninggalkan gedung pengadilan sambil tersenyum, diapit oleh sejumlah pendukungnya yang meneriakkan "Allahu akbar", tetapi dia tidak berbicara dengan wartawan.

Ketua pengacara pembela Muhammad Shafee Abdullah mengatakan dia yakin akan menang.

Sidang telah ditunda sejak Februari setelah naik banding oleh pengacara Najib, yang meminta pengadilan tertinggi pada Senin untuk meninjau kembali keputusannya untuk mencabut masa tinggal. Ulasan itu akan didengar pada Kamis.

Berita Lainnya

Index