Trump Terjerat Kasus Penipuan Rp 3,6 Triliun

Trump Terjerat Kasus Penipuan Rp 3,6 Triliun
Pengacara pribadi Donald Trump, Michael Cohen, berdiri di belakang Trump saat dia mencalonkan diri sebagai presiden, di Cleveland Heights, Ohio, AS, 21 September 2016. REUTERS/ Jonathan Ernst/File Foto

CELOTEHRIAU - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tiba di New York pada Kamis, 13 April 2023 untuk diinterogasi dalam gugatan penipuan sipil terhadapnya senilai US$250 juta atau Rp 3,6 triliun.

Deposisi atau kesaksian di luar ruang pengadilan, akan dilakukan secara tertutup. Ini belum menarik perhatian seperti penyerahan dirinya atas tuduhan kriminal terpisah minggu lalu.

Ada segelintir pengunjuk rasa di luar kantor Jaksa Agung New York Letitia James di Manhattan ketika Trump tiba. Satu kelompok membawa spanduk bertuliskan, "Tidak Ada Yang Di Atas Hukum."

Trump akan ditanya tentang praktik bisnisnya selama deposisi. Gugatan tersebut menuduh dia dan orang lain dari skema yang dianggap memanipulasi nilai properti dan kekayaan bersihnya. Tujuannya untuk mendapatkan pinjaman dan keuntungan pajak yang menguntungkan. Mekanisme ini ditengarai telah berjalan selama selama satu dekade.

Persidangan dalam kasus ini dijadwalkan akan dimulai 2 Oktober. Deposisi Kamis dapat digunakan untuk mencoba mendiskreditkan kesaksian apa pun yang mungkin diberikan Trump di persidangan, atau ditawarkan sebagai kesaksian jika dia tidak dapat hadir.

Ini bukan pertama kalinya Trump menghadapi Jaksa Agung New York. Di bawah interogasi pada Agustus, sebelum kasus diajukan, Trump menggunakan haknya untuk melawan tuduhan diri sendiri berdasarkan Amandemen Kelima Konstitusi AS lebih dari 400 kali. Pakar hukum mengatakan jaksa agung juga berhak mendapatkan deposisi setelah gugatan diajukan.

"Akhirnya saya bisa menunjukkan betapa hebat, menguntungkan, dan berharganya perusahaan yang saya bangun," kata Trump dalam satu unggahan di platform Truth Social Kamis pagi.

Bekas presiden sebelumnya menyindir persidangan hakim kasus ini dan jaksa yang mengajukan dakwaan terpisah.

Donald Trump sebelumnya juga diperiksa atas tuduhan mengatur pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang porno sebelum pemilu 2016, sebagai imbalan atas dugaan hubungan seksual. Dia, yang menyerahkan diri pada 4 April dan menarik perhatian media di seluruh dunia, kembali ke rumahnya di Florida setelah mengaku tidak bersalah.

Menurut Donald Trump, hubungan seksual itu tidak terjadi. Dakwaan kemarin menandai pertama kalinya seorang presiden AS dituntut secara pidana saat menjabat atau setelahnya.

Trump juga menghadapi penyelidikan federal yang berasal dari penanganannya terhadap dokumen pemerintah setelah meninggalkan Gedung Putih dan dugaan upaya untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilu 2020. Selain itu dia harus mengikuti penyelidikan tingkat negara bagian di Georgia mengenai apakah dia secara tidak sah berusaha membalikkan hasil pemilu 2020.

Selain itu, persidangan di pengadilan federal di New York atas Donald Trump memfitnah mantan kolumnis majalah Elle E. Jean Carroll telah ditetapkan pada 25 April. Trump menyangkal dia memperkosa perempuan itu, sambil berusaha untuk menunda persidangan itu.


 

Berita Lainnya

Index