Menteri Israel Pimpin Ratusan Pemukim Yahudi Geruduk Kompleks Al Aqsa

Menteri Israel Pimpin Ratusan Pemukim Yahudi Geruduk Kompleks Al Aqsa
Ratusan pemukim Yahudi yang dipimpin Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menggeruduk kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Foto: AP

CELOTEHRIAU - Ratusan pemukim Yahudi yang dipimpin Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menggeruduk kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, Kamis (27/7/2023). Para pemukim masuk melalui Gerbang Maghrebi, kemudian melakukan doa atau ritual Talmud di bawah penjagaan pasukan keamanan Israel.

“Tempat ini penting bagi kita dan kita harus kembali ke sana dan membuktikan kedaulatan kita. Persatuan bangsa Israel itu penting,” ujar Ben-Gvir dalam sebuah pesan video, dikutip Middle East Monitor.

Selama Ben-Gvir dan ratusan pemukim Yahudi melaksanakan kegiatannya, pasukan Israel mencegat warga Palestina yang ingin menunaikan shalat memasuki kompleks Al-Aqsa. Pasukan Israel menghalau mereka di gang-gang Kota Tua Yerusalem yang mengarah ke situs tersuci ketiga umat Islam tersebut.

Mantan Mufti Agung Yerusalem Sheikh Ekrima Sabri mengutuk aksi Ben-Gvir dan ratusan pemukim Yahudi memasuki kompleks Al-Aqsa. Menurutnya hal itu memperlihatkan upaya Israel untuk menancapkan kontrol lebih besar terhadap Al-Aqsa.

“Apa yang terjadi hari ini adalah penyusupan yang agresif. Kami menganggap ini sebagai provokasi terhadap umat Islam. Pendudukan (Israel) berusaha memaksakan realitas baru di Al-Aqsa dan pernyataan Ben Gvir adalah buktinya, tetapi kami tidak akan menyerahkan hak sah kami," ujar Sabri saat diwawancara Middle East Eye.

Tiga Kali Masuki Komplek Al-Aqsa

Sejak pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilantik pada Desember 2022, Ben-Gvir telah tiga kali memasuki kompleks Al-Aqsa. Dua kunjungan sebelumnya terjadi pada Januari dan Mei lalu. Kedatangan Ben-Gvir ke kompleks Al-Aqsa selalu dikecam oleh negara-negara Arab dan Muslim karena dianggap provokatif serta mengabaikan kesucian situs Islam tersebut.

Ben-Gvir adalah tokoh berpengaruh dalam koalisi nasionalis sayap kanan Netanyahu. Dia dikenal sebagai anti-Arab. Bahkan terdapat beberapa kalangan politik di Israel yang menganggap Ben-Gvir sebagai ekstremis.

Ben-Gvir telah didakwa lebih dari 50 kali di masa mudanya dengan hasutan untuk melakukan kekerasan atau ujaran kebencian. Dia dihukum pada 2007 karena mendukung kelompok teror dan menghasut rasialisme.

Berita Lainnya

Index