Tragis Pesawat Osprey V-22 AS Jatuh Saat Latihan Militer Gabungan di Australia

Tragis Pesawat Osprey V-22 AS Jatuh Saat Latihan Militer Gabungan di Australia
Pesawat Osprey milik AS.Foto: EPA-EFE/ROLEX DELA PENA

CELOTEHRIAU - Pesawat Osprey V-22 milik militer Amerika Serikat (AS) jatuh di wilayah pantai utara Australia, Ahad (27/8/2023). Sebanyak 23 marinir AS terluka dalam kecelakaan ini. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebutnya sebagai insiden tragis.

Pesawat ini terlibat dalam latihan militer gabungan AS-Australia, yaitu Exercise Predator's Run 2023. Menurut Albanese, tak ada personel militer Australia dalam pesawat yang mengalami peristiwa nahas tersebut.

‘’Fokus kami sebagai pemerintah maupun departemen pertahanan adalah merespons insiden ini dan meyakinkan setiap dukungan dan bantuan diberikan dalam masa sulit ini,’’ kata Albanese dalam konferensi pers.

Lima personel yang ada di pesawat dilarikan ke Darwin dan upaya dilakukan untuk membawa seluruh yang terluka, setelah pesawat Osprey V-22 yang mereka tumpangi jatuh di wilayah terpencil, Tiwi Island, sekitar 60 km dari Darwin.

Komisioner Northern Territory Police, Michael Murphy menuturkan, kecelakaan ini terjadi pada pukul 09.00 waktu setempat. ‘’Kami berupya semaksimal mungkin untuk membawa mereka dengan selamat ke Darwin guna mendapat perawatan,’’ kata Murphy.

Pasukan pertahanan Australia dan marinir AS, jelas dia, terlibat dalam penyelamatan ini. Kepala Menteri Northern Territory Natasha Fyles menjelaskan, satu personel menjalani operas di RS Royal Darwin sedangkan empat lainnya juga berada di RS tersebut.

‘’Kami mendapatkan lebih banyak orang tiba, beberapa dari mereka mengalami luka serius. Ada cakupan luas yang dialami para personel militer ini,’’ ujar Fyles. Satu orang dalam kondisi kritis, dua stabil, dan belum dilaporkan adanya kematian.

Kementerian Pertahanan Austrlia menjelaskan, kecelakaan ini terjadi saat latihan militer tahunan yang melibatkan Australia, AS, Timor Leste, Indonesia, dan Filipina. Departemen Pertahanan (Dephan) AS mengikuti pemberitaan media mengenai kecelakaan ini.

‘’Namun, saat ini kami belum bisa memberikan keterangan apapun,’’ kata seorang pejabta Dephan AS dalam pernyataan melalui surat elektronik. Terkait Pesawat Osprey yang mengalami kecelakaan, Aljzirah menyebut tingkat keamanannya memang dipertanyakan.

Ini disebabkan oleh serangkaian kecelakaan fatal saat pesawat ini digunakan. Pada Juni tahun lalu, semua tentara yang ada di Osprey tewas saat pesawat ini jatuh di padang pasir Kalifornia, dekat perbatasan Arizona.

Pada Maret tahun yang sama, empat personel militer AS juga harus kehilangan nyawa ketika jatuh di sebuah kota kecil Norwegian, Arctic Circle saat mengikuti latihan militer NATO. Pada 2017, tiga orang tewas ketika mengalami kecelakaan di pantai utara Australia.

AS dan Australia sekutu dekat di Pasifik yang terus meningkatkan kerja sama militer dalam beberapa tahun ini. Mereka mencoba mengadang pengaruh Cina di kawasan. Bulan lalu, empat tentara Australia kehilangan nyawa saat latihan gabungan berskala besar. Helikopter mereka ketika itu jatuh ke laut yang berada di lepas pantai Queensland.

Berita Lainnya

Index