Kualitas Udara Berbahaya, Kick Off Riau Junior League 2019 Kembali Diundur

Kualitas Udara Berbahaya, Kick Off Riau Junior League 2019 Kembali Diundur
Kondisi udara yang berbahaya plus.jarak pandang yang tak bagus membuat aktivitas warga terganggu.(celotehriau/yudiwaldi)

CELOTEHRIAU.COM---Kualitas udara di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, semakin memburuk dan sudah masuk kategori berbahaya, sehingga panitia Riau Junior League 2019 terpaksa kembali menunda kompetisi U 13 dan U15 .

Sejatinya kompetisi kelompok umur ini kick off 15 September lalu, terpaksa diundur sampai batas tak ditentukan.

"Kepada smua manajer dan pelatih Riau Junior League 2019. Untuk jadwal pembukaan pada hari Ahad  22 September belum ada perubahan. Namun melihat kondisi asap yang belum ada perubahan bahkan semakin memburuk terpaksa kita akan menundanya," kata Ketua Panpel RJL 2019, H Nurmadi kepada Celotehriau.com, Kamis (19/9/2019).

Keputusan ini diambil, sambung Nurmadi, karena panpel tak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di lapangan pertandingan.

"Kabut asap ini termasuk force mayor dan panpel tak mau ambil resiko.Karena kualitas udara menurut Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) Riau sudah masuk kategori berbahaya.Jadi kita tunda dengan waktu tak terbatas," kata Nurmadi.

Disisi lain Exco Askot PSSI Pekanbaru Irwansyah juga mengakui jika kualitas udara Pekanbaru Riau tetap masih dalam level berbahaya, ia mengimbau panpel menunda kick off RJL 2019 sampai kualitas udara membaik.

"Selain itu kita imbau, agar untuk sementara latihan anak-anak SSB dihentikan, karena kualitas udara masuk kategori berbahaya," katanya.

Iwan mengibaratkan, saat ini  hidup dalam ruangan tertutup bersama tungku terbakar dan menyala."Hidung tersembat, mata pedih dan sesak nafas dibuatnya," kata owner Kelambir 38 Sports ini.

Sebagaimana diketahui, angka ISPU itu berdasar parameter konsentrasi partikulat PM 10 atau partikel di udara berukuran lebih kecil dari 10 mikron. PM 10 adalah partikel debu dan salah satu polutan yang membahayakan sistem pernapasan jika terhisap langsung ke paru-paru serta mengendap di alveoli.

Data BMKG  pada 16 September lalu berdasar parameter konsentrasi PM10, menunjukkan kualitas udara di Pekanbaru (Riau) mencapai level Berbahaya atau angka 327 µgram/m3. Tingkat konsentrasi PM10 makin parah pada pukul 21.00 WIB. Dan saat berita ini dirilis juga masih dalam kondisi berbahaya.
 

#peristiwa

Index

Berita Lainnya

Index