Topan Hagibis Tewaskan 11 Orang di Jepang

Topan Hagibis Tewaskan 11 Orang di Jepang
Topan Hagibis di Jepang

JAKARTA - Pihak Otoritas Jepang melaporkan hingga Minggu (13/10) setidaknya 11 orang tewas akibat topan Hagibis. Korban tewas dilaporkan akibat tanah longsor dan sebagian tersapu banjir yang meluap dari tepi sungai saat mereka berada di dalam kendaraan.

Topan Hagibis yang menerjang Jepang pada Sabtu (12/10) disertai hujan lebat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Militer Jepang turut mengerahkan helikopter untuk menyelamatkan korban.

"Dalam semalam, kami memerintahkan evakuasi terhadap 427 kepala keluarga, 1.417 orang," ujar otoritas penanganan darurat, di Nagano seperti dilaporkan AFP.

"Masih tidak jelas berapa banyak kepala keluarga yang terdampak (topan Hagibis)," jelasnya.

Saat ini dipastikan permukaan air sungai sudah tidak lagi tinggi. Namun genangan air di sejumlah pemukiman masih meningkat.

Sepanjang Sabtu, lebih dari tujuh juta orang diperintahkan untuk ikut dalam proses evakuasi. Ratusan ribu orang dievakuasi dan bergerak ke tempat perlindungan yang lebih aman milik pemerintah.

Masyarakat sebelumnya telah mendapat peringat adanya topan Hagibis yang akan menerjang kawasan Samudera Pasifik atau selatan Jepang.

Kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) di Jepang mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) untuk waspada dan mengikuti informasi otoritas di tengah terjadinya badai Hagibis pada Sabtu (12/10) dini hari.

"KBRI Tokyo dan KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) Osaka telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat WNI untuk selalu waspada dan mengikuti informasi dan arahan otoritas setempat," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Judha Nugraha dalam pesan tertulis, Sabtu (12/10).

Sebagai informasi, jumlah WNI di Jepang tercatat mencapai 56.346 orang. Jika menghadapi situasi darurat, WNI dapat menghubungi hotline KBRI Tokyo: +8180-4940-7419 dan +8180-3506-8612 atau Hotline KJRI Osaka: +8180-3113-1003. WNI dapat pula menekan Tombol Darurat pada aplikasi Safe Travel Kementerian Luar Negeri.

Berita Lainnya

Index