CELOTEH RIAU.COM(PEKANBARU)- Pasca Aplikasi Dashboard Lancang Kuning di launching bersama-sama, Rabu (30/1/2020) siang. Kapolda menguncapkan, rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada tokoh, akademisi dan masyarakat Riau.
Ucapan terimakasih ini, karena pendirian Posko ini, diiniasi oleh masyarakat. Termasuk didalamnya, para Rektor dan tokoh serta Forum masyarakat Riau.
''Terimakasih masyarakat Riau yang telah menginiasi ide ini,'' ucap Kapolda.
Sebelum dibuat, Kapolda mengakui telah meminta saran dan ide akademisi, tokoh dan masyarakat.
''Jadi menimbang musim kemarau akan panjang. Maka saya duduk bersama akademisi, tokoh dan masyarakat. Maka didapatlah ide, membuat aplikasi dan pembentukan relawan ini,'' ungkap Kapolda.
Hal ini dilakukan, untuk mengantipasi akan datangnya musim kemarau panjang yang diperkirakan akan berlangsung beberapa waktu kedepan.
Maka, sebut Kapolda, dengan mengandalkan alat ini. Diharapkan, kedepannya akan memperkecil kemungkinan Karhutla.
''Dengan alat ini, kita akan mudah mendetaksi lokasi kebakaran,'' ujar Kapolda.
Sejak dibuat, Aplikasi ini sudah digunakan sekitar 6000 termasuk jajarannya hingga ke Pedesaan.
''Seluruh anggota Polda dan jajaran telah menggunakan aplikasi ini. Sehingga memudahkan saya dan anggota serta masyatakat berkoordinasi jika terjadi Karhutla,'' ungkap Agung.
Salah satu contoh keakuratan aplikasi ini. Sudah dilakukan, yakni dengan mencopot Kapolsek yang lalai menangani Karhutla.
''Karena lalai, kemarin, ada salah satu Kapolsek sudah di copot,'' kata Kapolda.
Agung menyatakan, aplikasi Dhasboard ini akan dapat membantu proses penyelidian. Sesuai dengan metode penyelidikan.
Adapun, relawan yang ikut program ini ada enam yakni Universitas Riau (Unri), Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska), Universitas Islam Riau (UIR), Universitas Lancang Kuning (Unilak), Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), dan Sekolah Tinggi Agama Islam Ar-Ridho di Indragiri Hilir.
