PEKANBARU - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 18 Universitas Muhammadiyah Riau melakukan penanaman Tanaman Obat Keluarga (Toga) di kantor Lurah Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya.
Mahasiswa KKN yang terlibat terdiri dari Dimas Muhammad Ishaq (Teknik Informatika), Wisnu Wardana (Sistem Informasi), Endang Estorina Harahap (Ilmu Komunikasi), Ria Maranata Siburian (Akutansi), Lutfia Dira Ayuni (Manajemen), Riski Fadli Arief (Ilmu Komunikasi), Deri Eltika (Ilmu Hukum), Bunga Sevty Wahdini (Manajemen).
Lalu ada nama Erchandra Ananda Putra (Manajemen), Roby Atthariq (Manajemen), Nur Aina Sari (Manajemen), Yuli Anisa (Pendidilan Bahasa Inggris), Yezi Nopramanda (Manajemen), Yeni Isneli (Akutansi), Novriandi Arnas (Ilmu Hukum), Slamet Margono (Teknik Industri), Rahmat (Akutansi), Siti Rahayu Ningsih (Akutansi).
Kemudian Sy Sona Andriana (Ilmu Komunikasi), Riska Partikasari (Teknim Informatika), Rosa Oktavia Wirdaningsih (Manajemen), Daniel Nainggolan (Teknik Mesin). Seluruh mahasiswa tersebut dibawah naungan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Neng Sholihat, M.Pd .
Ketua KKN Kelompok 18, Dimas Muhammad Ishaq mengatakan, jenis tanaman obat keluarga yang ditanam tersebut seperti sirih merah, telang atau talang, jahe merah, pohon sirsak. Semua tanaman itu ditanam di pekarangan Kantor Lurah Tuah Negeri.
"Tanaman ini diharapkan bisa bermanfaat bagi warga sebagai obat pertolongan pertama," kata Dimas seraya mengebut warga setempat sangat mengapresiasi kegiatan ini.
Rohana salah seorang warga, dan juga merupakan Ketua Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Tuah Negeri turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan terima kasih atas edukasi mahasiswa KKN tersebut.
“Toga pada hakikatnya merupakan tanaman yang ditanam di sebidang tanah, baik di halaman rumah, maupun menggunakan media,” ungkapnya.
Masih disampaikan Rohana, Tanaman obat keluarga ini (Toga) juga dapat membantu kebutuhan ibu ibu untuk keperluan memasak setiap harinya.
“Jadi tanaman seperti jahe, sirih merah bisa buat minuman hangat seperti jamu dan ini juga bisa menambah imun tubuh sehingga kita tidak mudah di serang penyakit, dan banyak lagi manfaat dari toga ini,” imbuhnya.
“Kami berharap dengan adanya tanaman toga di lingkungan masyarakat dapat membantu warga dalam pengobatan secara tradisional untuk mengatasi penyakit ringan yang saat ini sedang marak nya, seperti demam flu, pilek, dengan keadaan cuaca yang tidak menentu saat ini,” katanya lagi.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Neng Sholihat, M.Pd menyampaikan, penanaman Toga ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan memanfaatkan obat-obatan tradisional.
“Penanaman Toga adalah salah satu kegiatan yang bermanfaat bagi warga, semoga kedepannya kelompok ini bisa membawa nilai positif dari setiap kegiatan yang mereka lakukan,” pungkasnya.