Kualitas Udara Pekanbaru Tidak Sehat, Ini Pesan Muflihun untuk Masyarakat

Kualitas Udara Pekanbaru Tidak Sehat, Ini Pesan Muflihun untuk Masyarakat

PEKANBARU - Kualitas udara di Kota Pekanbaru pagi tadi menunjukkan level tidak sehat. Hal tersebut berdasarkan data yang disampaikan BMKG melalui situs bmkg.go.id.

Terkait hal ini, Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun mengatakan untuk saat ini untuk cuaca memang sudah masuk ke musim panas.

"Untuk itu kami imbau pada masyarakat tolong jaga lingkungannya. Tolong jangan membuang api sembarangan. Khususnya untuk masyarakat yang berada di kawasan hutan atau yang lahannya banyak gambut," ujar Muflihun, Senin (7/8/2023).

Ia mengingatkan masyarakat agar jangan membakar lahan. Karena kalau tanah gambut ini kalau terbakar padamnya lama. Karena itu sampai ke dasar tanah.

"Kita tak mau kejadian kayak tahun-tahun sebelumnya terjadi lagi di Pekanbaru. Saat itu udara kita sangat buruk sekali dan bahkan kendaraan transportasi tak bisa masuk ke Pekanbaru. Kita harap itu bisa diantisipasi," Cakapnya.

Namun dirinya menyampaikan apresiasi kepada TNI, Polisi dan camat yang selalu menginformasikan lokus-lokus dimana terjadi kebakaran sehingga jangan sampai ini merebak besar di kota Pekanbaru.

"Harapan kita kejadian yang lama (kabut asap) jangan sampai terjadi lagi di Pekanbaru," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, kualitas udara di Kota Pekanbaru berada di level tidak sehat. Hal ini dapat dilihat melalui situs bmkg.go.id, Senin (7/8/2023).

Dari situs tersebut dapat dilihat konsentrasi partikulat (PM10) di Pekanbaru pada pukul 07.00 menunjukkan angka angka 92.10 ugram/m3 dan pada pukul 08.00 WIB turun sedikit di angka 86.50 ugram/m3. Angka tersebut menunjukkan kualitas tidak sehat atau berada di level kuning.

Kualitas udara ini terdiri 5 level. Pertama untuk udara sehat ditandai dengan warna hijau dengan konsentrasi partikulat berkisar 0-15,5 ugram/m3. Sedangkan udara dengan kategori sedang ditandai warna kuning dengan konsentrasi partikulat berkisar 15,6-55,4 ugram/m3.

Udara tidak sehat ditandai dengan warna cokelat dengan konsentrasi partikulat 55,5 - 150,4 ugram/m3. Udara sangat tidak sehat ditandai dengan warna merah dengan konsentrasi partikulat 150,5 - 250,4 ugram/m3.

Udara berbahaya ditandai dengan warna hitam 250,4 dengan konsentrasi partikulat lebih besar 250 ugram/m3.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, untuk hari ini di Riau terpantau 54 titik panas yang tersebar di 9 wilayah dengan sebaran terbanyak itu di Indragiri Hilir yakni 11 titik.

Selanjutnya di Rokan Hulu sebanyak 9 titik, Kuantan Singingi 8 titik, Indragiri Hulu, Pelalawan dan Kampar masing-masing 6 titik, Siak 4 titik dan Bengkalis serta Kepulauan Meranti masing-masing 2 titik.

Dari jumlah tersebut, satu titik berada di level tinggi yang berarti ada aktivitas kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut. Satu titik tersebut berada di Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan.

Sementara untuk 53 titik lainnya berada di level sedang. Hal ini bisa diartikan di wilayah tersebut belum bisa dipastikan ada aktivitas kebakaran hutan dan lahan.

Berita Lainnya

Index