Masih Aman dari Karhutla, Pemko Pekanbaru Belum Usulkan Status Siaga Darurat

Masih Aman dari Karhutla, Pemko Pekanbaru Belum Usulkan Status Siaga Darurat

PEKANBARU - Sejak sebulan terakhir, Kota Pekanbaru sudah sangat jarang diguyur hujan. Sejumlah lahan kosong di Pekanbaru mulai mengering akibat cuaca panas.

Dikhawatirkan, cuaca yang diprediksi mulai masuk musim kemarau ini akan berdampak pada kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Selain lahan kosong, pohon-pohon di median jalan ikut terdampak kekeringan akibat cuaca panas di Pekanbaru.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru Zarman Chandra mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menetapkan status Siaga Darurat Karhutla.

Pasalnya, walaupun ada sejumlah kebakaran lahan yang terjadi di Pekanbaru, namun kebakaran tersebut masih bisa ditanggulangi dengan baik dan koordinasi antara BPBD, Damkar, serta TNI, dan Polri.

Pihaknya pun belum mengusulkan terkait status siaga darurat Karhutla untuk Kota Pekanbaru. "Belum ada kita mengusulkan status Siaga Darurat Karhutla untuk Kota Pekanbaru. Karena, jikapun ada kebakaran, masih bisa kita tanggulangi dengan koordinasi yang baik antar instansi," sebut Zarman, Jumat (26/7/2024).

Dikatakannya, sejak awal tahun 2024, kebakaran hutan maupun lahan yang terjadi di Pekanbaru ada 13 kasus. Namun, dampak Karhutla itu tidak besar.

"Ada 13 kali kejadian kebakaran lahan sejak Januari sampai Juli ini. Tetapi luasnya cuma 2,7 hektar," ucapnya.

Ia menyebut, Karhutla sering terjadi di enam kecamatan Pekanbaru. Di antaranya, Kecamatan Rumbai, Rumbai Barat, Marpoyan Damai, Payung Sekaki, Binawidya, dan Tenayan Raya.

Menurutnya, enam wilayah itu rawan kebakaran lantaran masih ada lahan yang kosong. Sementara sisanya masih aman dari kasus Karhutla.

Di samping itu, pihaknya juga mengingatkan pihak swasta dan masyarakat diimbau untuk tidak membakar lahan. Apalagi, pembakaran di kawasan hutan.

Berita Lainnya

Index