Pekanbaru – Dalam kunjungan LiteraTour, siswa SMP IT Az Zuhra Panam berkesempatan mendengar penjelasan menarik dari Syahyarwan Zam yang merupakan Pustakawan Madya pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pekanbaru mengenai sejarah Masjid Raya Pekanbaru, Kamis (26/09/2024).
Perpustakaan Tenas Effendy Kota Pekanbaru yang selama ini dikenal sebagai pusat pengetahuan. Pada kesempatan ini menjadi saksi bisu pertemuan generasi muda dengan sejarah kota mereka. Melalui buku “Sejarah Masjid Raya Pekanbaru”, Syahyarwan Zam mengajak siswa untuk melakukan perjalanan waktu dan menyaksikan bagaimana masjid yang awalnya berukuran sangat sederhana, hanya 9×10 meter dapat tumbuh menjadi bangunan megah seperti sekarang.
“Dari buku ini, kita bisa belajar banyak tentang sejarah dan budaya yang ada pada Kota kita ini,” ungkapnya.
Dengan gaya bahasa yang mudah dipahami dan dipadukan dengan visualisasi yang menarik, Syahyarwan berhasil memikat perhatian siswa. Ia menjelaskan secara detail tentang proses pembangunan masjid, mulai dari pemilihan lokasi hingga arsitektur bangunan sampai kisah-kisah menarik tentang tokoh-tokoh yang berperan penting dalam sejarah masjid ini.
“Rancangan anggaran pembangunan masjid raya dulu 18.700 golden, kurang lebih setara dengan 1.2 miliar rupiah saat ini. Ternyata kita dulu pernah menggunakan mata uang Belanda. Bagaimana bisa tahu, yaitu dari membaca informasi yang ada dibuku,” jelasnya.
Kegiatan literasi ini tidak hanya sekedar membaca buku, namun juga diisi dengan diskusi interaktif yang bertujuan untuk mengajak siswa berfikir kritis dan mencari tahu fakta-fakta menarik tentang masjid.
“Kegiatan seperti ini tidak hanya untuk memperoleh pengetahuan baru tentang sejarah Masjid Raya Pekanbaru, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap warisan budaya kota mereka,” ujarnnya.
Selain mengenal sejarah, siswa juga berkesempatan untuk mengetahui berbagai layanan yang disediakan oleh perpustakaan. Mulai dari koleksi buku yang lengkap, fasilitas komputer, hingga ruang belajar yang nyaman, semua tersedia untuk mendukung kegiatan belajar siswa. Sebagai penutup, siswa diajak untuk menonton film pendek di ruang mini studio lantai 2.