Capim KPK Ibaratkan Kinerja KPK Seperti Orang Pulang Dugem?

Capim KPK Ibaratkan Kinerja KPK Seperti Orang Pulang Dugem?

JAKARTA ? Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK), Nawawi Pamolango menilai kinerja KPK saat ini biasa-biasa saja dan cenderung tak memiliki prestasi signifikan dalam melakukan tugas pemberantasan korupsi. Ia menganalogikan KPK bagai orang sepulang dugem tengah malam, jalan sempoyongan.

Hal itu ia sampaikan saat menggelar uji kelayakan dan kepatutan Capim KPK di Komisi III, Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Rabu (11/9/2019).

"Maka kalau ekstrem saya sebutkan, kerja KPK seperti orang tengah malam buta pulang dari dugem. Kalau di Ambon saja orang pulang dari klub malam sempoyongan, jalannya kiri kanan nggak pernah lurus, seperti itu saya ibaratkan kinerja itu," kata Nawawi.

Nawawi juga mengibaratkan kerja KPK saat ini seperti berlari di atas mesin treadmill yang seakan-akan lari kencang, padahal stagnan di satu tempat.

"Lembaga yang super power kok hasilnya biasa-biasa aja. Saya sering gambarkan KPK ada di atas treadmill. Kalau dilihat dari kejauhan dia lari kencang tapi jalan di tempat," kata Nawawi.

Analogi ini diutarakan Nawawi karena KPK saat ini benar-benar hanya fokus pada penindakan ketimbang pencegahan. Ia menyarankan agar KPK juga memprioritaskan pencegahan alih-alih mendahului penindakan.

Terkait itu, Nawawi menyinggung lembaga pemberantasan korupsi di Korea Selatan yang dibubarkan karena kerap melakukan aksi penindakan tanpa henti. Penindakan terus menerus itu justru berdampak pada terganggunya kinerja pemerintahan.

"Jadi itu dibubarin pak. Kini jadi hanya khusus pencegahan seperti Ombudsman. Hasilnya? Indeks korupsi Korea melambung, karena fokus pencegahan. Di sana ada seperti ombudsman," kata dia.

Dari situ, Nawawi membeberkan indeks persepsi korupsi Indonesia yang cenderung stagnan lima tahun belakangan ini. Terakhir pada tahun 2018 indeks persepsi korupsi Indonesia hanya berada di angka 38.

"Jadi Ini tertatih. Dalam pemahaman saya konsentrasinya pada penindakan, bukan pencegahan," kata dia.

Berita Lainnya

Index