Terdampar, Kapal Tongkang Pasir Ancam Terumbu Karang Tidore

Terdampar, Kapal Tongkang Pasir Ancam Terumbu Karang Tidore

CELOTEHRIAU.COM--Sebuah kapal tongkangb pasir mengalami kebocoran di perairan Pulau Tidore, Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara. Warga khawatir kapal yang telantar berhari-hari itu akan merusak terumbu karang di kawasan tersebut.

Setelah mengalami kebocoran, Kapal dengan tujuan Weda, Halmahera Tengah, tersebut ditarik dan dilabuhkan sementara di Teluk Cobo, Tidore, yang terkenal dengan terumbu karangnya. Tenggelam dengan jarak ke bibir pantai hanya sekitar 15 meter. 

Ketua RT 006 RW 001 Kelurahan Cobo, Kecamatan Tidore Utara, Ishak Talib, mengatakan kapal tongkang tersebut sudah parkir di area terumbu karang sejak empat hari lalu. Warga khawatir keberadaannya di Teluk Cobo akan merusak terumbu karang.

Selian itu, kata dia, warga sekitar yang rata-rata memiliki mata pencaharian sebagai nelayan sudah empat hari ini tak bisa memancing di Teluk Cobo karena keberadaan kapal tersebut. Bahkan, ada beberapa keramba milik warga yang lokasinya amat dekat dengan titik parkir tongkang.


"Kapal ini parkir di teluk sudah empat hari yang lalu. Lokasi kapal berlabuh itu sangat kami jaga terumbu karangnya dan sangat dekat dengan keramba milik warga. Kalau karang rusak pertanggungjawabannya seperti apa?" ujar Ishak saat ditemui CNN Indonesia.com di Kelurahan Cobo, Senin (7/10).

"Harapan kami sebagai warga di sini agar kapal ini segera dievakuasi secepatnya karena sangat mengganggu," tambahnya.

Saat dikonfirmasi, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tidore mengaku baru tahu keberadaan kapal bocor di Teluk Cobo.

"Informasi ini baru kami terima teman awak media. Memang sebelumnya kami lihat juga di medsos, kapal tongkang yang beroperasi dari Palu menuju Halmahera Tengah itu dikabarkan bocor sehingga ditarik ke bibir bantai," ungkap Kepala Seksi Perikanan Tangkap, Dinas Perikanan Kota Tidore, Djabaludin Namsa.

Pihaknya juga mengaku belum mengetahui nama perusahaan pemilik kapal tongkang tersebut. Namun demikian, Dinas tetap menyoroti keresahan masyarakat akibat kerusakan karang. 

"Perlu diketahui bahwa di lokasi tersebut terdapat terumbu karang yang bagus dan ada keramba yang cukup dekat dengan badan kapal sehingga sangat mengancam lingkungan setempat. Kalau sudah ada terumbu karang yang rusak tentu membutuhkan waktu ratusan tahun untuk kehidupan karang tersebut," tuturnya.

Berita Lainnya

Index