MAROKO - Pimpinan Wilayah Muhahammiyah (PWM) Provinsi Riau menjadi inisiator pertemuan atau Baitul Arqam seluruh Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) se Timur Tengah, Kamis (9/10/2019) yang diselenggarakan di Kanitra, Maroko.
Baitul Arqam adalah salah satu kegiatan Muhammadiyah yang bisa dijadikan sebagai ajang penambah wawasan dan pengetahuan.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau, DR Saidul Amin mengatakan jika salah satu pertemuan tersebut menghasilkan sebuah catatan penting dan kesepakatan diantaranya Revitalisasi, Internalisasi dan Internasionalisasi Muhammadiyah.
“Pada sisi revitalisasi, perlu ada kajian yang mendalam dan terstruktur dalam pemahaman ideologi Mujammadiyah di kalangan anggota dan kader PCIM,” katanya, Jumat (11/10/2019).
“Sementara dari aspek Internalisasi, PCIM Maroko harus mampu menghimpun kekuatan yang ada sehingga menjadi contoh bagi gerakan dan ormas Islam lain yang ada di negeri seribu benteng ini,” imbuhnya.
Tidak hanya itu saja, masih dikatakan Saidul Amin, dari aspek Internasionalisasi PCIM Maroko harus mampu menjadi duta Muhammadiyah di luar negeri.
“Untuk itu PCIM Maroko harus merangkul PCIM yang lain yang ada di Timur Tengah,” pintanya.
Langkah PWM Riau, ternyata mendapatkan dukungan dari Dubes RI untuk Libanon Hajrianto. Ia menyebut, agenda yang sudah terlaksana tersebut sangat baik dilakukan. “Inisiasi tersebut sangat baik, untuk itu kita harus mendukung langkah-langkah tersebut demi memperluas kiprahnya Muhammadiyah di kancah dunia melalui kegiatan pendidikan dan kemanusiaan,” tegasnya.
Sepaham dengan Dubes RI untuk Lebanon, Dubes RI untuk Maroko Hasrul Azwar yang juga ketua alumni pondok pesantren Muhammadiyah Sipirok, juga sangat meyambut baik agenda yang sudah terlaksana tersebut.
“Alhamdullilah, agenda yang sudah berlangsung tersebut tentunya bisa menambah wawasan dan pengetahuan. Dan catatan hasil pertemuan bisa segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PCIM Maroko, Ziyan al-Ghifari berjanji akan menindak lanjuti program tersebut dengan PCIM terdekat, seperti PCIM Mesir, Turkish dan Tunisia. “Jadi dengan begitu, catatan-catatan dari hasil pertemuan bisa segera ditindaklanjuti,” pungkasnya.
