AS-Iran Tukaran Tahanan Dugaan Kasus Mata-mata

AS-Iran Tukaran Tahanan Dugaan Kasus Mata-mata
Ilustrasi

CELOTEH RIAU.COM ?? Amerika Serikat dan  Iran sepakat  melakukan pertukaran tahanan kasus mata-mata untuk pertama kalinya. Proses itu dilakukan dengan ditengahi oleh Swiss.

Seperti dilansir CNN,  Ahad (8/12/2019), pemerintah Iran membebaskan seorang akademisi AS Universitas Princeton kelahiran China, Xiyue Wang pada Sabtu kemarin. Wang lantas diterbangkan ke Jerman untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Daerah Landstuhl yang dioperasikan oleh Angkatan Darat AS.

Sebagai gantinya, AS membebaskan seorang ilmuwan Iran, Massoud Soleimani. Proses itu dilakukan dengan bantuan Swiss karena Iran dan AS tidak mempunyai hubungan diplomatik.

Wang ditangkap dan didakwa dengan tuduhan mata-mata pada 2016. Saat itu dia mengaku sedang melakukan penelitian ilmiah di Iran.

Pengadilan Iran lantas menjatuhkan vonis 10 tahun penjara kepada Wang. Dia kemudian dikirim ke Lembaga Pemasyarakatan Evin yang terkenal kejam.

Sedangkan aparat AS menangkap Massoud yang merupakan ilmuwan dengan spesialisasi cangkok sumsum tulang belakang pada tahun lalu ketika mendarat di Chicago. Dia disangka berkonspirasi dan hendak mengekspor materi biologis untuk kepentingan riset hormon pertumbuhan manusia.

Kini, Kementerian Hukum AS membatalkan seluruh sangkaan terhadap Soleimani. Menteri Luar Negeri Iran, Mohamad Javad Zarif, menyatakan Soleimani dan Wang tak lama lagi akan berjumpa dengan keluarga masing-masing.

Presiden AS, Donald Trump, menyatakan pembebasan warga AS yang ditahan Iran adalah prestasi penting yang dicapai pemerintahannya.

"Membebaskan warga AS yang ditahan di negara lain adalah pencapaian penting pemerintahan saya, dan kami akan terus bekerja keras untuk memulangkan seluruh warga yang ditahan karena sangkaan yang keliru di negara lain," kata Trump.

Seorang mantan agen Biro Penyelidik Federal AS (FBI), Robert Levison, sudah lebih dari satu dasawarsa hilang di Iran.

Wang lahir di Beijing pada 1980 dan pindah ke AS pada 2001. Dia mendapat kewarganegaraan AS sepuluh tahun lalu.

Akan tetapi, istri Wang, Hua Qu, dan anaknya, Shaofan, masih menyandang kewarganegaraan China. Wang mendalami ilmu sejara, khususnya sejarah Eurasia abad ke 19 dan 20. Dia kemudian pergi ke Iran untuk belajar bahasa Persia dan melakukan riset untuk disertasi.

Iran menuduh Universitas Princeton mengirim Wang untuk melakukan infiltrasi terhadap negara itu. Namun, pihak kampus menyangkal tuduhan itu dan menyatakan Wang tidak terlibat dengan aktivitas politik manapun.

#internasional

Index

Berita Lainnya

Index