CELOTEHRIAU.COM(BENGKALIS)-- Sudah jatuh tertimpa tangga pula, begitulah nasib Kabupaten Bengkalis, pasca ditahannya Bupati Amril Mukminin oleh KPK, Kamis (6/2/2020).
Pada hari itu juga Wakil Bupati Bengkalis, Muhammad dinyatakan berstatus tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan pipa transmisi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Hal itu melalui pernyataan Kejati Riau, DR Mia Amiati.
- Baca Juga KPK Kembali Periksa Kepala Bapenda Dumai
"Penetapan tersangka ini, setelah pihaknya menerima SPDP perkara itu dari penyidik Polda Riau," kata Mia.
Karena itu, pihaknya mengekspos perihal penetapan status ini, tujuannya agar penanganannya jangan berlarut-larut di Polda Riau.
''Kami menerima surat dari tim Mabes Polri. Bahwa kita harus ada upaya, maka kapolda mengusulkan kepada kami untuk minta ekspose,'' kata Mia.
Mia menjelaskan, sudah melakukan langkah-langkah yang diperlukan. Karena berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan, ada peran serta wakil Wabup Bengkalis.
''Berdasarkan fakta-fakta yang ada. Maka, akhirnya dijadikan tersangka sekarang," terang Mia.
Aspidsus Kejati Riau Hilman Azazi menambahkan, pihaknya telah menerima SUrat Tanda Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari Polda per tanggal 3 Februari kemarin.
''Kita terima SPDP atas nama inisial M, posisinya di Bengkalis,'' sebut Hilman,'' kata Hilman.
Lanjut Hilman, saat ini, pihaknya sedang menunggu tindak lanjut dari penyidik pengiriman berkas perkara.
''Kami akan memonitor terus. Untuk hari ini, baru satu (SPDP, red),'' tambah Hilman.
Menanggapi pertanyaan ini. Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto membenarkan, pernyataan Kejati Riau tersebut. bahwa Wakil Bupati Bengkalis, Muhammad sudah ditetapkan tersangka.
''Untuk hari ini wabup Bengkalis dipanggil penyidik Dit krimsus sebagai tersangka. Namun hingga sore ini blum hadir dan penyidik belum mendapatkan konfirmasi tentang alasan belum hadirnya,'' singkat Sunarto
