Syarat Naik Pesawat Agar Tak Ditolak Terbang di Bandara

Syarat Naik Pesawat Agar Tak Ditolak Terbang di Bandara

CELOTEH RIAU.COM--PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menegaskan tidak semua calon penumpang pesawat yang telah mengantongi tiket dapat terbang dari bandara. Terbukti, lebih dari 100 calon penumpang pesawat ditolak karena membawa dokumen tidak valid dan surat rapid test/PCR kedaluwarsa.

Lalu, apa saja syarat agar rencana perjalanan tidak gagal?

Executive General Manager Bandara Soekarno Hatta Agus Haryadi mengingatkan calon penumpang untuk membawa seluruh dokumen yang disyaratkan dan mengecek masa berlaku dokumen yang dibawanya.

"Informasi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), sampai saat ini sudah lebih dari 100 orang yang sudah punya tiket tetapi tidak diizinkan berangkat karena dokumen tidak lengkap, surat keterangan tidak valid, atau kedaluwarsa," ujarnya, Jumat (22/5/2020).

Syarat yang harus dilengkapi calon penumpang, antara lain surat perjalanan dinas untuk mereka yang bekerja pada lembaga pemerintah/swasta di bidang pelayanan percepatan penanganan covid-19, pertahanan, keamanan, dan ketertiban umum, kesehatan, serta kebutuhan dasar, pendukung layanan dasar, dan fungsi ekonomi penting.

Sementara, bagi pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan darurat atau anggota keluarga inti terkena musibah harus membawa surat dari instansi terkait, seperti rumah sakit atau surat pengantar RT/RW.

"Para penumpang diizinkan melakukan perjalanan dengan pesawat setelah mendapat klirens dari KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) dan tentunya setelah menjalani berbagai pemeriksaan termasuk pemeriksaan dokumen dan fisik terkait kesehatan," tutur Agus.

Lihat juga:

AP II Terapkan Prosedur Penerbangan Baru Jelang New Normal

Hal ini mengacu pada Surat Edaran Nomor 04/2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang dalam Rangka Percepatan Penanganan covid-19.

Lebih lanjut ia menyebut terjadi lonjakan jumlah penumpang dalam 10 hari terakhir atau pada 10 hingga 19 Mei 2020 sejak moda transportasi dibuka kembali pada 7 Mei lalu. Jumlahnya mencapai 60 persen-90 persen dari total kapasitas penumpang.

Namun, kata Agus, penumpang yang berangkat mengantongi alasan melakukan perjalanan dinas jelang lebaran.

Hal serupa diungkap oleh Plt Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan Muhammad Arafah yang menyebut kenaikan jumlah penumpang yang mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin menjelang lebaran sebesar 200 hingga 300 penumpang per hari.
 

Ratusan penumpang itu berasal dari Jakarta atau pun Surabaya dengan menggunakan empat maskapai penerbangan, yakni Garuda Indonesia, Citylink, Sriwijaya Air, dan Lion Air.

Ia berdalih seluruh penumpang sudah melakukan atau memenuhi sejumlah persyaratan ketat yang diterapkan Kementerian Perhubungan dan Tim Gugus Tugas Covid-19.

"Belakangan ini khususnya jelang lebaran, sudah mulai naik menjadi 200 hingga 300 penumpang per hari," tandasnya.

Berita Lainnya

Index