IMF Bakal Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik

IMF Bakal Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik
ilustrasi

CELOTEHRIAU.COM--Dana Moneter Internasional (IMF) akan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara kawasan Asia dan Pasifik.

"Pertumbuhan PDB kuartal I sebagian besar berbalik pada sisi negatifnya, dengan indikator-indikator frekuensi tinggi pada April dan Mei menunjukkan gangguan parah pada kuartal II. China tampaknya menjadi pengecualian utama," ujar Wakil Direktur Pelaksana Pertama IMF Geoffrey Okamoto, dilansir Antara, Rabu (10/6).

"Beberapa negara juga mengalami kesulitan menahan penyebaran pandemi covid-19, yang berimplikasi pada prospek ekonomi mereka sendiri," katanya melanjutkan.


Terkait proyeksi penurunan yang akan dilakukan Prospek Ekonomi Dunia (WEO) pada 24 Juni nanti, Okamoto menyoroti kebijakan penguncian wilayah (lockdown) yang dilakukan sejumlah negara yang berakibat pada meningkatnya perlambatan perdagangan dunia.


Namun, sebagian diimbangi dengan pemberian paket stimulus besar untuk membantu ekonomi yang terjadi di beberapa negara. Dalam laporan WEO yang dirilis pada April lalu, IMF memproyeksi pertumbuhan di Asia nol persen pada akhir tahun ini karena pandemi virus corona. Proyeksi itu sekaligus menjadi pertumbuhan terendah sejak tahun 1960-an.

Tidak demikian dengan China yang diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan, meskipun moderat 1,2 persen.

Okamoto menilai pertumbuhan ekonomi China tidak lepas dari tindakan-tindakan yang cepat dan tegas untuk menahan penyebaran virus corona. Langkah itu memungkinan Negeri Tirai Bambu menjadi stabil.

Okamoto berharap pandemi virus corona bisa segera usai, sehingga negara-negara di kawasan Asia dan Pasifik bisa mencatat pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan, seperti yang dialami China.
"Jelas, kita masih dalam kesulitan ini dan di banyak daerah ada ekonomi yang baru mulai dibuka kembali dan beberapa dari mereka belum. Jadi, masih terlalu dini untuk menilai," terang Okamoto.

Sementara itu, Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF Changyong Rhee mengatakan ketika China menerapkan dan mulai melonggarkan kebijakan lockdown, kinerja kuartal I China sejalan dengan perkiraan IMF. Tetapi, untuk banyak ekonomi Asia lainnya, angka kuartal I lebih buruk dari yang diperkirakan.

Tetapi, untuk kuartal II, Rhee mengatakan China tidak akan kebal dari perlambatan ekonomi dunia. Meskipun ekonomi China tetap bertumbuh dengan angka yang relatif rendah.

#internasional

Index

Berita Lainnya

Index