Deretan Negara yang Kembali Lockdown karena Lonjakan Corona

Deretan Negara yang Kembali Lockdown karena Lonjakan Corona

CELOTEH RIAU--Pandemi virus corona masih menjadi ancaman dunia meski tren penularan virus serupa SARS itu beranjak menurun di beberapa negara dan kawasan.

Banyak negara telah mulai melonggarkan kebijakan pembatasan pergerakan dan kembali membuka kegiatan perekonomian serta bisnis secara bertahap setelah tren penularan Covid-19 menurun.

Namun, beberapa negara justru harus kembali "menutup diri" dan menerapkan penguncian wilayah atau lockdown setelah kembali menemukan lonjakan penularan baru corona.


Berikut daftar negara yang kembali menerapkan lockdown dan serangkaian kebijakan pembatasan pergerakan akibat dihantui ancaman gelombang kedua corona.

China

Usai menerapkan  lockdown  nasional selama tiga bulan akibat Covid-19, pemerintah China kembali membuka kegiatan perekonomian dan bisnis, seperti sejumlah tempat wisata ikonik, hingga sekolah secara bertahap pada Mei lalu.

Tak lama, pejabat kesehatan China mendeteksi lonjakan kasus corona baru yang ditemukan di Ibu Kota Beijing pada awal Juni lalu.

China lantas memutuskan menerapkan lockdown di sebagian wilayah Beijing setelah ratusan virus corona baru terdeteksi kembali muncul di area pasar tradisional ibu kota.


Lonjakan kasus baru itu berasal dari pasar grosir Xinfadi. Klaster di pasar itu terjadi setelah tiga pedagang dan dua pengunjung pasar dinyatakan positif corona.

Awal pekan ini, pihak berwenang China juga kembali melaporkan lonjakan kasus virus corona baru yakni 61 infeksi. Komisi Kesehatan Nasional mencatat sebanyak 57 kasus penularan lokal dan 4 imported case.

Ini merupakan penghitungan harian tertinggi kasus baru sejak 14 April, ketika negara itu mencatat 89 infeksi dalam sehari.

sebagian besar kasus penularan lokal ditemukan di Xinjiang yang merupakan tempat tinggal etnis minoritas Muslim Uighur. Penyebaran terjadi di ibu kota Xianjiang, Urumqi dan telah meluas hingga ke kota tetangga.

Selain di wilayah itu, sebanyak 14 kasus juga dicatat di Kota Dalian, Provinsi Liaoning. Kemudian dua kasus lokal ditemukan di Provinsi Jilin yang berada dekat perbatasan Korea Utara.

Berdasarkan statistik  Worldometer  per Rabu (29/7), China tercatat memiliki 84.060 kasus Covid-19 dengan 4.634 kematian.

Australia

Serupa dengan China, Australia memutuskan mengisolasi negara bagian Victoria setelah menemukan lonjakan kasus corona baru hingga mencapai tiga digit infeksi per hari pada awal Juli lalu.

Dalam dua pekan sejak diberlakukan lockdown, Victoria beberapa kali juga mencatat rekor kasus harian sebanyak 217, 363, dan 275.

Australia juga menerapkan lockdown terhadap Ibu Kota Victoria, Melbourne, selama enam pekan demi mengendalikan virus corona yang melonjak lagi di wilayah tersebut.

Pemerintahan Perdana Menteri Scott Morisson bahkan mengerahkan personel militer dan polisi untuk menjaga perbatasan negara bagian Victoria dan memastikan warga tetap tinggal di rumah selama masa isolasi.

Australia bahkan melaporkan rekor infeksi corona baru sebanyak 502 kasus dalam sehari pada Rabu (22/7). Sebanyak 484 kasus dari total 502 infeksi corona baru itu terdapat di Victoria.

Dengan begitu saat in ada lebih dari 3.408 kasus corona aktif dan 44 kematian di Victoria.

Berdasarkan statistik Worldometer per hari ini, Australia tercatat memiliki 15.580 kasus corona dengan 176 kematian.

Spanyol

Spanyol kembali memberlakukan lockdown di wilayah Catalonia setelah kasus penularan corona baru kembali melonjak di daerah tersebut sejak pertengahan Juli lalu.

Pemerintah wilayah Catalonia mengatakan kepada sekitar 140 ribu penduduknya terutama di dan sekitar kota Lerida di timur laut untuk kembali melakukan isolasi dan hanya boleh meninggalkan rumah untuk bekerja atau melakukan aktivitas penting saja.

Seminggu sebelumnya, pemerintah Catalan telah membatasi warga untuk bepergian dari dan ke negara bagian El Segria. Sebab, wilayah dengan populasi 210 ribu itu telah mengalami penambahan penularan Covid-19.

Otoritas kesehatan Catalan juga terus memantau wabah di Hospitalet, sebuah kota padat penduduk di wilayah metropolitan Barcelona yang lebih besar. Secara total, timur laut Catalonia melaporkan lebih dari 800 kasus baru pada Minggu.

Spanyol baru membuka lockdown nasional pada pertengahan Juni lalu setelah tiga bulan berada dalam penguncian wilayah demi mengendalikan virus yang telah secara resmi merenggut lebih dari 28.300 jiwa.

Per hari ini, berdasarkan statistik Worldometer, Spanyol tercatat memiliki 327.690 kasus dengan 28.436 kematian.

Malaysia

Pemerintah Malaysia berencana menerapkan kembali kebijakan penguncian wilayah jika kasus baru virus corona melonjak hingga 100 pasien per hari.

Malaysia saat ini tengah berada dalam tahap pemulihan dan sudah tak menerapkan perintah pengawasan pergerakan (MCO) ketat. Hampir seluruh kegiatan bisnis dan ekonomi telah berjalan kembali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

Namun, pihak berwenang Malaysia kembali mendeteksi lonjakan kasus corona baru dalam beberapa pekan terakhir.

Pada Selasa (28/7), Malaysia mencatat 39 kasus corona baru, di mana 28 infeksi di antaranya merupakan penularan lokal. Puluhan kasus baru corona juga ditemukan setiap harinya dalam sepekan terakhir.

Penemuan kasus baru ini muncul setelah Kementerian Kesehatan sempat mengumumkan nol kasus corona baru pada 1 Juli lalu untuk pertama kalinya sejak Maret.

Vietnam

Pemerintah Vietnam memutuskan menutup (lockdown) kota ketiga terbesar di negara itu, Da Nang, selama dua pekan setelah terjadi penularan virus corona (Covid-19) terhadap 15 orang.

Seperti dilansir Associated Press, Selasa (28/7), kasus infeksi Covid-19 di Da Nang dilaporkan terjadi secara lokal. Penyebaran itu terdeteksi setelah selama tiga bulan tidak ada penambahan kasus di Vietnam.

Menurut data, 15 orang yang positif Covid-19 adalah pasien dan petugas kesehatan di rumah sakit Da Nang.

Pemerintah Vietnam menutup sementara seluruh tempat usaha di Da Nang dan menerapkan kebijakan jaga jarak.

 

 

#internasional

Index

Berita Lainnya

Index