TNI Bayar Ganti Rp 787 Juta Buntut Penyerangan Ciracas

TNI Bayar Ganti Rp 787 Juta Buntut Penyerangan Ciracas

CELOTEH RIAU--Panglima Daerah Komando Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman merinci total ganti rugi akibat kerusuhan dan perusakan di Polsek Ciracas yang dilakukan oleh oknum TNI beberapa waktu lalu.

Total ganti rugi yang telah direkapitulasi oleh pihaknya hingga Selasa (15/9) kemarin mencapai angka Rp778.407.000.

"Dan Jumlah ganti rugi per 15 September 2020, sejumlah Rp778.407.000," kata Dudung saat menyampaikan keterangan pers di Gedung Puspomad, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (16/9).

Selain itu, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa juga telah memberi santunan untuk salah satu korban yang mengalami luka parah dan sempat dirawat di RSPAD Gatot Subroto.

"Terakhir pemberian santunan pada 12 September diberikan langsung oleh KSAD kepada saudara M Husni Maulana yaitu driver dari ANTV," kata Dudung.

Meski ada penambahan rincian ganti rugi, Dudung mengatakan hingga kemarin, rekapitulasi jumlah pengaduan korban terkait tragedi Polsek Ciracas tak mengalami perubahan atau penambahan. Korban penganiayaan dalam kejadian tersebut tetap sebanyak 23 orang dengan kerusakan materi yang diderita oleh 109 orang.

"Korban penganiayaan ada 23 orang. Kemudian kerusakan materil 109 orang, dengan keterangan 13 orang mengalami penganiayaan sekaligus kerugian materil," katanya.

Sebelumnya, Dudung juga mengatakan di luar kerugian yang dialami warga sipil, total kerugian yang dialami oelh Polsek Ciracas mencapai Rp-,6 miliar. Namun kerugian itu sepenuhnya akan ditanggung oleh Kapolda Metro Jaya.

"Kerugian materiil dari pihak kepolisian sekitar Rp1,6 miliar. Dari pimpinan TNI AD mau mengganti, namun atas kebijaksanaan Kapolda Metro untuk kerugian materiil tidak perlu diganti dan akan diatasi Kapolda Metro," kata Dudung beberapa waktu lalu.

Polsek Ciracas, Jakarta Timur diserang oleh sekitar 100 orang tak dikenal pada Sabtu (29/8) dini hari lalu. Penyerangan tak hanya menyebabkan kerusakan Polres tetapi juga kerusakan di wilayah sekitar Polres.

Penyerangan bermula dari kabar bohong Prada M Ilham, yang mengaku dikeroyok. Setelah ditelusuri, ternyata Prada Ilham mengalami kecelakaan tunggal dan tidak mengalami pengeroyokan seperti pengakuannya.

Prada Ilham mengalami kecelakaan tunggal akibat tak konsentrasi dan tak dapat mengendalikan motornya saat akan menyalip kendaraan lain.

#nasional

Index

Berita Lainnya

Index