Sekutu Presiden Putin Bantah Terlibat Pencucian Uang Fincen

Sekutu Presiden Putin Bantah Terlibat Pencucian Uang Fincen

CELOTEHRIAU--Miliarder Rusia, Arkady Rotenberg membantah tuduhan bahwa ia terlibat dalam skandal pencucian uang Fincen. Sekutu Presiden Vladimir Putin itu juga mengabaikan sanksi yang menyebut jika ia menggunakan Bank Barlays untuk melakukan aksinya.

"Laporan mengenai) transaksi mencurigakan yang dilakukan oleh pengusaha Rusia Arkady dan Boris Rotenberg melalui Bank Barclays yang berbasis di London tidak lebih dari (sekadar) omong kosong," kata seorang juru bicara kepada surat kabar bisnis RBK Rusia.

Arkady dan Boris Rotenber terkena sanksi pada tahun yang sama dan pada dasarnya melarang bank-bank di negara Barat untuk menjalin relasi bisnis dengan mereka.

Mengutip AFP, investigasi didasarkan pada ribuan laporan aktivitas mencurigakan (SAR) yang dikirimkan ke lembaga penegak hukum keuangan Departemen Keuangan Amerika Serikat, FinCEN, oleh bank-bank dari seluruh dunia.
 
Dokumen tersebut terkait dengan dana sebesar US$2 triliun atau sekitar Rp29,5 kuadriliun dalam transaksi antara 1999 dan 2017.
 
Dua bersaudara Rotenberg adalah teman masa kecil sekaligus mantan partner tanding judo Presiden Putin.

Selama Putin berkuasa, mereka hidup kaya dengan memenangkan kontrak konstruksi pemerintah, terutama menjelang Olimpiade Sochi pada 2014.
 
Perusahaan Arkady Rotenberg juga membangun jembatan yang menghubungkan semenanjung Krimea yang dianeksasi ke daratan Rusia oleh Moskow pada 2014.
 
Selain Rotenberg, investigasi itu juga menyebutkan nama taipan Rusia lainnya yang dekat dengan Kremlin, termasuk Oleg Deripaska dan Alishar Usmanov.

#internasional

Index

Berita Lainnya

Index