Poin- poin Penting Debat Trump- Bidden

Poin- poin Penting Debat Trump- Bidden

CELOTEH RIAU-- Debat perdana pilpres Amerika Serikat antara Donald Trump dan Joe Biden berlangsung sengit pada Selasa (29/9) malam waktu setempat. Disiarkan secara langsung dari Cleveland, Ohio, berikut adalah poin-poin penting dari debat tersebut.

- Trump menyebut Biden tak akan mampu memimpin AS di tengah krisis pandemi seperti yang dilakukannya. Trump mengklaim bahwa keputusannya melakukan penutupan perbatasan dengan China merupakan langkah tepat dan menyelamatkan ratusan ribu nyawa warga AS.

- Biden menuding Trump tak memiliki rencana jelas dalam penanganan pandemi Covid-19, penyebab kasus positif di AS menembus 7 juta dengan total kematian 200 ribu jiwa lebih.

- Trump tetap menyalahkan China atas pandemi Covid-19. Ia menyebut tanggung jawab menghentikan penyebaran virus corona ada di pundak China.

- Trump mengejek Biden karena mengenakan masker di setiap kesempatan, tak seperti dirinya yang diklaim Trump patuh memakai masker hanya pada saat dibutuhkan.

"Saya tidak mengenakan masker seperti (Biden), setiap kali kau melihatnya, dia memakai masker. Biden bisa bicara dengan jarak 200 kaki dan dia tetap hadir dengan mengenakan masker terbesar yang pernah kulihat," ejek Trump.

Lihat juga:
Ketika Moderator Debat Capres Kewalahan Hadapi Trump
- Biden enggan menjawab soal tuduhan bahwa putranya, Hunter Biden, melakukan aktivitas bisnis ilegal di Ukraina. Ia menyebut bahwa debat kali ini tentang keluarga AS bukan keluarganya. "Ini bukan tentang keluarga saya atau pun dia (Trump), ini adalah soal keluarga AS, masyarakat AS," kata Biden.

- Debat damai hanya terjadi selama 18 menit pertama, setelahnya debat berlangsung penuh dengan selaan dan ejekan. Pada menit ke-18, Biden meminta Trump yang terus menginterupsinya untuk tutup mulut. "Bisa kah kau tutup mulut?" tanya Biden kepada Trump.

- Biden memanggil Presiden Trump 'clown' karena terus menyela setiap kesempatannya bicara. Gerah dengan tingkah Trump, Biden beberapa kali melontarkan rasa frustasinya dan menyebut Trump Presiden terburuk yang pernah dimiliki AS.

Lihat juga:
Hinaan dan Interupsi Trump Kacaukan Debat Capres AS
- Moderator debat Chris Wallace harus turun tangan menghentikan Trump menyela Biden. Ia bahkan menggunakan nada tinggi untuk menghentikan ocehan Trump.

Tak terima, Trump menyebut Biden juga dalam beberapa kesempatan memotongnya. "Sejujurnya, Anda (Trump) melakukan interupsi lebih banyak dari dia (Biden)," jawab Wallace.

- Menanggapi laporan The New York Times soal tuduhan Trump tak membayar pajak federal, Trump membela diri dengan jujur. Ia mengaku bahwa dia tak mau membayar pajak. "Saya tidak mau membayar pajak," jawab Trump.

Saat diminta untuk menjawab secara pasti berapa besar pajak yang dibayarkan pada 2016-2017, Trump tak memberi angka pasti dan hanya menyebut "jutaan miliar dolar."

- Biden menyebut Trump sebagai seorang rasis dan mengklaim bahwa Trump tak melakukan apa pun dalam kontribusinya melawan rasisme di AS.

- Trump menolak untuk mengakui adanya supremasi kulit putih (white supremacists). Saat diminta untuk menyatakan di depan publik pada debat pertama soal supremasi kulit putih, Trump hanya menyebut ia menginginkan kedamaian.

"Mundur dan berjaga (stand back and stand by)," katanya kepada kelompok supremasi kulit putih. "Saya akan katakan bahwa hampir semua yang saya lihat dari sayap kiri, bukan sayap kanan. Saya mau melakukan apa pun, saya ingin melihat kedamaian," kata Trump.

- Kedua kandidat sepakat untuk menyongsong Amerika yang lebih hijau, namun Trump menyebut dirinya tak sepenuhnya percaya dengan perubahan iklim (climate change). "Ya (percaya), tapi sampai batas tertentu," jawabnya.

-Menutup debat, Biden meminta warga AS untuk menggunakan hak suaranya sebagai satu-satunya cara legal menentukan keluar atau tidaknya Trump dari Gedung Putih, tak peduli jika Trump menolak menyerahkan kekuasaan jika kalah.

Sementara Trump masih berkeras bahwa pemilihan lewat balot adalah sebuah kecurangan yang sistematis. Pun begitu, ia yakin akan memenangkan pemilu pada November mendatang.

#internasional

Index

Berita Lainnya

Index