Ini Reaksi Pj Walikota saat Tau Capaian Vaksinasi Polio sangat Rendah di Pekanbaru

Ini Reaksi Pj Walikota saat Tau Capaian Vaksinasi Polio sangat Rendah di Pekanbaru
Muflihun.

PEKANBARU - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun meminta camat, lurah serta perangkat RT dan RW untuk mensosialisasikan vaksinasi polio kepada masyarakat.

Hal ini disampaikan Muflihun menyikapi masih rendahnya capaian vaksinasi polio di Kota Pekanbaru.

Diakui orang nomor satu di Pekanbaru ini, untuk saat ini Dinas Kesehatan (Diskes) sudah berupaya keras untuk mencapai target vaksinasi polio, namun hasilnya masih belum maksimal. 

"Karena itu camat dan lurah serta perangkat RT dan RW kita minta lebih aktif lagi melakukan sosialisasi kepada masyarakat," ujar Muflihun Jumat (31/3/2023).

Selain itu Muflihun juga berharap adanya kerjasama dari media massa untuk menginformasikan terkait pentingnya vaksinasi polio bagi anak.

"Karena media punya peran yang sangat besar untuk menyampaikan kepada masyarakat. Media mempunya kemampuan untuk menyampaikan sampai ke pelosok. Makanya kita harapkan kerjasama dari media untuk mensosialisasikan pentingnya vaksin polio untuk anak ini," ungkapnya.

Disamping itu, pihaknya juga akan menyampaikan imbauan vaksinasi polio kepada masyarakat dalam kegiatan safari Ramadan.

"Kita akan sampaikan terus saat Safari Ramadan, dengan harapan partisipasi dari masyarakat untuk mau divaksin akan semakin meningkat," pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya Capaian crash program polio di Pekanbaru masih jauh dibawah target. Dari data yang dihimpun Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, dari target 95 persen anak yang divaksin capaiannya baru sekitar 30 persen saja.

"Capaian vaksinasi polio di data kita sampai dengan kemarin baru 30.69 persen untuk oral dan untuk yang injeksi baru 26,88 persen sementara target kita 95 persen," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy, Kamis (29/3/2023).

Menurut Zaini, capaian crash program polio yang rendah tidak hanya terjadi di Pekanbaru saja namun juga di sejumlah Kabupaten Kota di Riau. Karena itu disepakati crash program polio diperpanjang sampai 4 April.

"Kita sudah mulai tanggal 4-13 Maret dan dilanjutkan lagi seminggu, jadi hasil ini ternyata hanya Pekanbaru namun kabupaten kota lain juga rendah tidak mencapai target, terakhir pelaksanaan crash program polio ini diperpanjang sampai 4 April. Mudah-mudahan bisa dicapailah target yang 95 persen," Cakapnya. 

Zaini berharap masyarakat bisa membawa anak dan balitanya di waktu perpanjangan program ini. Ia sangat berharap target program ini bisa tercapai di Kota Pekanbaru.

Dirinya mengaku kendala paling besar yakni minimnya partisipasi masyarakat. Ia menyebut kunjungan ke pusat layanan program imunisasi Polio sepi peminat.

"Padahal sudah kita buka di beberapa tempat khusus, posyandu dan puskemas. Tapi minatnya sedikit," ujarnya.

Pihaknya juga melakukan sweeping bersama tim Crash Program Polio di sejumlah rumah masyarakat. Tapi upaya tersebut juga tidak efektif sehingga ia mendorong masyarakat untuk mendatangi layanan imunisasi Polio.

"Harapan kami melalui camat dan lurah bersama RT dan RW bisa mengajak masyarakat untuk datang ke layanan imunisasi," ungkapnya.

Upaya lain dari dinas untuk meningkatkan partisipasi lewat program edukasi kepada masyarakat. Apalagi sempat muncul hoax soal imunisasi Polio.

"Padahal itu tidak benar, maka kita edukasi masyarakat, guna meningkatkan pemahamannya terhadap imunisasi Polio," paparnya.

Berita Lainnya

Index