BPS Bantah Jalan Rusak Riau Terpanjang di Indonesia

BPS Bantah Jalan Rusak Riau Terpanjang di Indonesia
Ilustrasi

PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) membantah jalan rusak di Riau menjadi yang terpanjang di Indonesia. Panjang jalan rusak di Riau pada info yang beredar yakni sepanjang 1.073,5 Km.

Bantahan ini disampaikan oleh Statistisi Ahli Madya BPS Riau, Emilia dalam media rilis yang disampaikan kepada media Jumat (28/4/2023). Ia mengatakan data BPS Riau menyebutkan bahwa dari 1.337 Km jalan di Riau, hanya 178 Km saja yang rusak. Itupun hanya 42 Km saja yang termasuk rusak berat. Sisanya sepanjang 136 Km hanya kategori rusak.

Sementara, data BPS Pusat menyebutkan bahwa dengan 178 Km jalan yang rusak tersebut, masih banyak provinsi lain di Indonesia yang jauh lebih banyak/panjang jalan rusak nya. Seperti di Papua dan Kalimantan.

Emilia menyebutkan bahwa data jalan rusak termasuk data statistik sektoral yang menjadi tugasnya dari Kementerian PUPR.

Namun demikian, tambahnya, BPS mempunyai Publikasi Statistik Transportasi Darat 2021 yang di dalamnya terdapat data statistik sektoral sebagai bahan pendukung, dimana data tersebut berasal dari K/L/D/I terkait.

"Silahkan dicek publikasi data tersebut di link https://www.bps.go.id/publication/2022/11/28/a2ae6b2aa8c5651063f45dfc/statistik-transportasi-darat-2021.html. Untuk data jalan rusak dapat dilihat pada halaman 51, di bawahnya ada catatan kaki yang menunjukan sumber data pada tabel tersebut," ujar Emilia.

Dalam data yang di publikasikan BPS tercatat, ruas jalan di Riau sepanjang 1.337 Km. 336 Km diantaranya dikategorikan jalan dengan kondisi baik, 823 Km dikategorikan jalan dengan kondisi sedang, 136 Km dikategorikan jalan dengan kondisi rusak dan 42 Km dikategorikan jalan dengan kondisi rusak berat.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau membantah terkait jalan Provinsi Riau, yang disebut sebagai jalan dengan kondisi rusak terpanjang di Indonesia.

Bantahan itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau,
M Arief Setiawan, Senin (24/4/2023).

"Itu sebenarnya kan data jalan tahun 2021. Kalau data terbaru mudah-mudahan tidak seperti itu. Data terbaru sepertinya dalam satu dua bulan ini akan dirilis," kata Arief Setiawan, Senin (24/04/2023).

Arief menyebut, definisi jalan rusak yang digunakan terkesan agak merugikan Provinsi Riau. Pasalnya, kondisi jalan yang masih tanah disebut masuk kategori jalan rusak. Sementara banyak jalan baru yang masih kondisi tanah di Provinsi Riau. Terutama jalan-jalan baru untuk konektivitas di beberapa kabupaten/kota.

"Ruas jalan provinsi dalam kondisi rusak didominasi oleh banyaknya ruas jalan yang masih kondisi jalan tanah sepanjang 334,95 km (11,96 persen), dan ruas jalan masih dalam perkerasan urpil/kerikil sepanjang 513,82 Km (18,35 persen). Itu berdasarkan hasil survey IRMS (Integrated Road Management System) 2022," terangnya.

Seperti diketahui, definisi jalan rusak salah satunya adalah jalan tanah dan jalan yang masih perkerasan dengan urugan pilihan (urpil). Beberapa kabupaten/kota seperti di Inhil, Rohil, Meranti, Pelalawan dan Dumai memang sedang menimbun jalan untuk konektivitas antar daerah yang secara teknis tidak bisa langsung dibangun dengan perkerasan aspal/beton.

"Hemat kami ini yang barangkali masyarakat perlu diinformasikan. Ditambah lagi ruas jalan Provinsi Riau cukup panjang, yakni 2.799.81 Km atau termasuk yang terpanjang di Sumatera," sebutnya.

Ditegaskan Arief, sebenarnya jalan-jalan yang sudah berpenutup aspal maupun beton yang rusak hanya sepanjang 132,99 km (4,75 persen).

"Pada APBD tahun 2023, Pemprov Riau mengalokasikan untuk pembangunan dan peningkatan jalan sepanjang 83,21 Km yang akan mengurangi kerusakan lebih kurang sebesar 2,97 persen," tukasnya.

Berita Lainnya

Index