Kurangi Prevalensi, Mahasiswa Kukerta Unri Sosialisasi Pencegahan Stunting

Kurangi Prevalensi, Mahasiswa Kukerta Unri  Sosialisasi  Pencegahan Stunting

ROHUL-- Membantu mengurangi prevalensi stunting merupakan salahsatu peran mahasiswa selaku agen perubahan . Seperti sosialisasi yang ditaja oleh Mahasiswa kuliah kerja nyata (Kukerta Universitas Riau di Desa Rambah Tengah Utara, Kabupaten Rokan Hulu  pada tanggal 14 Agustus 2023.

Kegiatan yang digelar digedung serba guna ini dihadiri oleh kader posyandu, bidan  dan masyarakat yang terlibat.Seperti ibu hamil, balita dan lansia.

Sosialisasi ini mengambil  tema “Mengispirsi bersama mewujudkan generasi bebas stunting”.

"Semoga sosialisasi ini bermanfaat bagi masyarakat Desa Rambah Tengah Utara," kata Rifky selaku ketua pelakasana  sosialisasi.

Selanjutnya penyampaian materi disampaikan oleh Bidan Efka Purnama Sari tentang cara perlindungan dari Stunting .Salahsatunya dengan imunisasi

"Imunisasi merupakan bentuk perlindungan kesehatan yang sangat penting, terutama bagi balita. Melalui imunisasi, kita memberikan perlindungan terhadap penyakit serius seperti campak, polio, hepatitis dan lain-lain yang dapat mengancam jiwa anak-anak kita," kata Efka.

Bidan Efka juga menjelaskan tentang bahaya stunting, ciri-ciri stunting, faktor yang mempengaruhi serta akibat dari stunting.

"Sosialisasi stunting ini bukan hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga memberikan inspirasi. Semua orang merasa terhubung dalam usaha bersama untuk mengatasi stunting. Dari sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya nutrisi yang baik selama masa pertumbuhan anak mulai dari dalam rahim serta mendorong langkah-langkah pencegahan stunting," bebernya.

Setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan pembagian bubur kacang hijau guna memberikan aksi dalam peningkatan nutrisi kepada setiap ibu hamil dan anak-anak yang hadir pada kesempatan sosialisasi tersebut.

Sebelum acara berakhir mahasiswa melakukan sesi foto bersama dan pemberian plakat dan bingkisan bidan sebagai tanda berakhirnya acara sosialisasi identifikasi dan pengentasan stunting.

Untuk diketahui stunting adalah kondisi di mana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang tidak optimal. Data terbaru dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia masih mengkhawatirkan, meskipun telah ada upaya-upaya penanggulangan yang dilakukan. Stunting, kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi kronis, masih menjadi masalah serius dalam kesehatan masyarakat.

Laporan menunjukkan bahwa pada tahun 2022, sekitar 21,6% anak di Indonesia mengalami stunting, yang berarti hampir satu dari tiga anak di bawah usia lima tahun mengalami hal ini. Kondisi ini dapat berdampak negatif pada pertumbuhan fisik dan perkembangan mental anak.

Pemerintah Indonesia bersama lembaga internasional dan organisasi non-pemerintah telah melakukan berbagai program untuk mengurangi prevalensi stunting. Program-program ini meliputi pendistribusian makanan bergizi, edukasi gizi bagi ibu hamil dan menyusui, serta kampanye kesadaran akan pentingnya gizi seimbang.

Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting mengamanatkan target nasional angka prevalensi atau proporsi dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu dalam jangka waktu tertentu stunting adalah sebesar 14% pada tahun 2024. (***)

 

 

Berita Lainnya

Index