Kasus ISPA di Pekanbaru Meningkat, Ini Respon DPRD

Kasus ISPA di Pekanbaru Meningkat, Ini Respon DPRD

PEKANBARU - Sepanjang bulan Januari hingga September 2023 ada sebanyak 24.422 warga Pekanbaru yang kena penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Terhadap hal itu, Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru, Aidil Amri meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru untuk siaga menyediakan fasilitas kesehatan. Yakni mulai dari Puskesmas hingga Rumah Sakit untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan penderita ISPA akibat kabut asap yang menyelimuti Kota Pekanbaru.

"Dinas Kesehatan harus siaga dan Puskesmas juga harus sigap menangani warga yang terpapar ISPA akibat kabut asap ini, begitupun rumah sakit. Ketika ada warga yang datang berobat segera layani, jangan pula dipersulit," kata Aidil Amri, Rabu (11/10/2023).

Politisi Demokrat ini mengatakan, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menyelimuti Ibukota Provinsi Riau selama sepekan ini membuat kualitas udara menjadi tidak sehat sehingga kasus ISPA mengalami peningkatan di Pekanbaru.

"Kabut asap ini sangat berbahaya bagi anak-anak, ibu hamil dan lansia ini rentan terkena ISPA. Dinas Kesehatan harus terus memantau perkembangan penderita ISPA di Pekanbaru, kalau bisa di setiap Puskesmas ataupun Rumah Sakit itu disediakan ruangan khusus bagi penderita ISPA," pintanya.

Kepada masyarakat, ia meminta agar lebih waspada dengan kondisi udara di Kota Pekanbaru yang belakangan tidak baik, dengan menggunakan masker saat ke luar rumah.

"Kabut asap ini sangat berbahaya bagi anak-anak kita dan diri kita sendiri. Jadi kalau memang keluar rumah itu pakai masker, karena asap kebakaran hutan ini mengandung racun yang sangat berbahaya," tukas Aidil.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, sepanjang bulan Januari hingga September tahun 2023 ada 24.422 orang Pekanbaru yang kena penyakit ISPA.

Jumlah tersebut terbagi dalam ISPA non Pneumonia dan ISPA Pneumonia.

ISPA non-pneumonia umumnya dikenal masyarakat dengan istilah batuk-pilek. Apabila batuk-pilek disertai dengan gejala lain, seperti kesukaran bernapas dan peningkatan frekuensi napas, maka termasuk ISPA pneumonia.

"Secara total itu ada 24.422 orang. Ini terdiri dari Pneumonia dan Non Pneumonia ya. Untuk Pneumonia itu ada 609 orang dan pneumonia ada 23.813 orang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy, Selasa (10/10/2023).

Ia mengatakan jumlah tersebut terbagi dalam empat kategori umur yakni usia 0-5 tahun sebanyak 5.494 kasus, anak usia 5-9 tahun sebanyak 3.671 kasus.

"Selanjutnya untuk kategori umur 9-60 tahun sebanyak 12.707 dan usia di atas 60 tahun itu sebanyak 2.551 kasus. Sehingga totalnya ada 24.422 kasus," sebutnya.

Berita Lainnya

Index