Israel Gunakan Bom Fosfor Putih Beracun yang Terlarang

Israel Gunakan Bom Fosfor Putih Beracun yang Terlarang

CELOTEHRIAU - Palestina menuduh Israel menggunakan bom fosfor putih dalam aksi pembomannya ke Jalur Gaza. Penggunaan bom jenis tersebut dilarang secara internasional.

“Pendudukan Israel menggunakan bom fosfor putih yang dilarang secara internasional terhadap warga Palestina di lingkungan Karama di Gaza utara,” kata Kementerian Luar Negeri Palestina lewat akun X resminya, Selasa (10/10/2023).

Pendiri European Observatory for Human Rights Rami Abdo turut mengunggah sebuah cuplikan video di platform X yang disebutnya sebagai penggunaan bom fosfor putih oleh Israel. “Pasukan militer Israel menggunakan (bom) fosfor putih beracun di daerah padat penduduk di barat laut Kota Gaza,” tulis Abdo.

Israel belum menanggapi atau mengomentari penggunaan bom fosfor putih tersebut. Kelompok hak asasi manusia Human Rights Watch (HRW) pernah membuat laporan tentang penggunaan bom fosfor putih oleh Israel saat melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza pada masa lalu.

Penggunaan senjata fosfor putih untuk membuat tabir asap dan menutupi pergerakan pasukan diterima secara hukum. Namun Konvensi Jenewa tahun 1980 melarang penggunaannya di daerah padat penduduk.

Pertempuran antara Israel dan kelompok Hamas yang mengontrol Jalur Gaza telah memasuki hari kelima. Korban jiwa terus meningkat di kedua pihak. Gempuran serangan udara Israel ke Jalur Gaza telah menyebabkan sedikitnya 900 warga Palestina di sana meninggal.

Serangan Hamas, yang telah berlangsung sejak akhir pekan lalu, juga telah menewaskan 1.200 warga Israel. Baik Hamas maupun Israel masih saling berbalas serangan udara.

Pada Sabtu (7/10/2023) pekan lalu ratusan anggota Hamas berhasil melakukan infiltrasi ke wilayah Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza. Infiltrasi dilakukan sesaat setelah Hamas meluncurkan serangan roket. Ratusan anggota Hamas yang berhasil memasuki wilayah Israel kemudian melakukan serangan ke beberapa kota di dekat perbatasan Gaza.

Anggota Hamas dilaporkan melakukan penyerbuan ke 22 lokasi di Israel selatan pada Sabtu pagi, termasuk kota-kota dan komunitas kecil sejauh 24 kilometer dari perbatasan Gaza. Ketika mundur, mereka menahan sejumlah warga untuk dijadikan sandera. Jumlah warga Israel yang disandera dilaporkan lebih dari 100 orang.

Hamas menyebut serangan roket dan infiltrasi ke Israel sebagai Operation Al Aqsa Flood. Mereka mengatakan, operasi itu diluncurkan sebagai respons atas penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan pemukim.

Merespons operasi serangan Hamas, Israel telah meluncurkan Operation Swords of Iron dan membombardir Jalur Gaza. Target utamanya adalah markas atau situs lainnya yang berkaitan dengan Hamas. Namun bangunan-bangunan penduduk turut terimbas serangan udara Israel.

Berita Lainnya

Index