PEKANBARU - Kota Pekanbaru berhasil menarik investasi sebesar Rp 1,68 triliun pada Triwulan I tahun 2024, menyerap 2.491 tenaga kerja. Data ini dirilis oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pekanbaru sebagai bukti kemajuan perekonomian daerah.
Rincian investasi tersebut menunjukkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 1,418 triliun dari 1.908 proyek atau kegiatan, dengan serapan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 2.353 orang. Sementara Penanaman Modal Asing (PMA) mencatatkan angka Rp 262 miliar dari 146 proyek, menyerap 138 tenaga kerja.
Kepala DPMPTSP Kota Pekanbaru, Akmal Khairi, mengungkapkan bahwa Singapura menjadi negara dengan investasi terbesar di Pekanbaru pada Triwulan I 2024, mencapai Rp 184,631 miliar. Disusul Malaysia dengan Rp 27,345 miliar, India Rp 21,627 miliar, Filipina Rp 9,102 miliar, dan Belanda Rp 6,392 miliar.
Meski menunjukkan penurunan sekitar 45 persen dibandingkan periode Januari-Maret 2023 yang mencapai Rp 3,096 triliun, realisasi investasi Rp 1,68 triliun pada Triwulan I 2024 ini telah melampaui target yang ditetapkan. "Target realisasi investasi tahun 2024 dari BKPM RI melalui Pemerintah Provinsi Riau untuk Kota Pekanbaru adalah Rp 5,091 triliun, dan pencapaian Triwulan I ini sudah 32 persen," jelas Akmal.
DPMPTSP Kota Pekanbaru sendiri menetapkan target realisasi investasi tahun 2024 sebesar Rp 4,9 triliun. Dengan capaian Triwulan I Rp 1,68 triliun, artinya sudah terealisasi 34 persen dari target tersebut. Investasi tersebut tersebar di berbagai sektor, mulai dari primer seperti pertanian, perikanan, kehutanan, dan pertambangan, hingga sektor sekunder seperti industri tekstil, kayu, dan makanan, serta sektor tersier meliputi konstruksi, hotel, restoran, perumahan, dan kawasan industri.