CELOTEHRIAU.COM- Pasca pertandingan laga perdana Liga 2 PSPS kontra PSMS, Curva Nord suporter setia PSPS langsung menyerbu masuk ke Stadion Kaharuddin Nasution.
Mereka menuntut manajamen PSPS serta kepedulian Gubernur Riau Syamsuar untuk memberikan dukungan kepada PSPS Riau bukan sebatas janji semu.
- Baca Juga Ayo PSPS, Bangkitlah Demi Marwah Riau
Tuntutan ini disuarakan langsung oleh para supporter begitu ke lapangan dan bergerak ke depan tribun VIP Stadion Kaharudin Nasution.
Para suporter berbaju hitam-hitam ini membentangkan spanduk dan menyanyikan yel-yel tuntutan khusus kepada Gubernur Riau. Mereka menyatakan bahwa gubernur tidak menepati janjinya untuk mengurus PSPS.
Beberapa tuntutan mereka tuangkan dispanduk yang tertulis, Riau provinsi yang kaya, dunia sepakbola miskin. Selain itu gubernur juga dianggap tidak serius menggaet para pengusaha di Riau untuk menjadi sponsor PSPS.
Sebelumnya, aksi ini pertandingan PSPS v PSMS juga sempat terhenti dimenit ke 73.Karena ada sekelompok penonton yang berada di tribun utara menyalakan dan melempar flare.
Setelah wasit menghentikan pertandingan emosi supporter berbaju hitam tersebut semakin tidak terkendali. Penonton terus melempar kembang api, petasan, hingga pembakaran beberapa atribut yang mereka bawa.
Pantauan dilapangan pagar pembatas penonton jebol, bahkan ada petugas ada yang terlika akibat terkena lemparan dan harus dilarikan ke rumah sakit. Tidak hanya itu, mobil petugas pemadam kebakaran juga terlihat rusak.
Insiden ini diduga terjadi akibat PSPS Riau tertinggal 1-3 oleh PSMS di menit '71. Sejak itu, aksi supporter pun makin agresif.
Di jeda pertandingan tersebut, petugas pemadam kebakaran dan kepolisian juga terpaksa bertindak untuk memadamkan api dan meredakan aksi supporter dari tribun utara. Meski sempat terjadi aksi pelemparan ke petugas, aksi anarkis supporter berhasil diredakan.
Selain melakukan aksi bakar-bakaran, supporter PSPS lainnya dari tribun timur juga melakukan aksi orasi dan pembentangan spanduk serta melempar petasan. Dalam spanduk mereka menyebutkan bahwa sepakbola Riau saat ini sangat miskin meskipun ada banyak kekayaan alam dan industri di Riau.
Akibat kericuhan pertandingan dan pelemparan flare, manajemen PSPS bakal terkena sanksi denda dari PT LIB selaku operator kompetisi.