PEKANBARU - Pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru Nomor Urut 1, Muflihun-Ade Hartati Rahmat akan mewujudkan layanan publik yang terintegrasi dengan satu dashboard.
Lewat satu dashboard, masyarakat bisa mengakses semua layanan yang dibutuhkan. Layanan satu dashboard ini nantinya akan mengintegrasikan seluruh perangkat daerah.
Muflihun, dalam debat publik kedua menyampaikan bahwa pada saat dirinya menjabat Pj Walikota Pekanbaru, sudah membuat regulasi sebagai pondasi untuk mewujudkan layanan terintegrasi.
"Kami membuat regulasi sebagai dasar pondasi penerapan Sistem Pemerintahan Berbasi Elektronik (SPBE). Kami sudah menerapkan Perwako Nomor 13 tahun 2023 tentang SPBE Kota Pekanbaru. Kemudian SK 204 tahun 2024 rentang peta rencana SPBE dan ini yang tertinggi di Provinsi Riau," sebut Muflihun, dalam debat publik kedua yang berlangsung di Hotel Pangeran, Kamis (21/11/2024).
Dalam penerapannya, ia menyebut sudah mengimplementasikannya pada saat dirinya menjabat Pj Walikota. Kedepan, jika terpilih pihaknya akan menjadikan aplikasi tersebut satu dashboard.
"Jika kami menang, kami akan jadikan layanan publik satu dashboard. Platform aplikasi untuk seluruh layanan publik, termasuklah layanan operasional dan pemerintahan," katanya.
Menurutnya, melalui layanan publik satu dashboard, akan terintegrasi seluruh pelayanan data, aplikasi seluruh perangkat daerah sampai tingkat kelurahan, yang tentunya, dengan tingkat keamanan siber yang baik.
"Dan tidak kalah penting adalah bagaimana kita meningkatkan sarana prasarana pendukung IT di seluruh perangkat daerah," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan memaksimalkan keterbukaan informasi pemerintahan dan pembangunan melalui saluran cetak, digital, maupun media sosial.
Ia menyebut, pada tahun 2023 lalu saat dirinya menjabat Pj Walikota, Pemko Pekanbaru juga sudah mendapatkan penghargaan dengan indeks keterbukaan informasi dengan kategori informatif.
Kemudian, Ade Hartati menambahkan, bahwa layanan publik satu dashboard ini adalah untuk memudahkan mengidentifikasi seluruh persoalan yang ada di Kota Pekanbaru.
"Mulai dari angka putus sekolah, kemiskinan, kesehatan, kelahiran, termasuk kesejahteraan. Maka kita punya satu dashboard yang sudah berjalan, sehingga memudahkan untuk mencari solusi," pungkasnya.