Walikota Pekanbaru Buka Sosialisasi Pemendikbud Nomor 32 Tahun 2018

Walikota Pekanbaru Buka Sosialisasi Pemendikbud Nomor 32 Tahun 2018
Walikota Pekanbaru Firdaus foto bersama usai membuka acara sosialisasi Permendikbud nomor 32 tahun 2018.

PEKANBARU - Dalam rangka pelaksanaan peraturan atau kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru mengadakan koordinasi Teknis dan Sosialisasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) RI No.32 Tahun 2018 mengenai standar teknis pelayanan minimal pendidikan.

Dalam kegiatan yang dibuka oleh Walikota Pekanbaru, Firdaus acara yang berlangsung dari tanggal 12-13 Maret 2020 di Hotel Pangeran Pekanbaru, juga turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan, Abdul Jamal, Sekretaris Disdik Pekanbaru, Ismardi Ilyas, para Kepala OPD di lingkungan Pemko Pekanbaru, para pejabat di Disdik Pekanbaru serta Ketua PGRI Kota Pekanbaru.

Wali Kota Pekanbaru, Firdaus dalam sambutannya, mengatakan, dalam upaya menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, diperlukan berbagai peran mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat. Peran masyarakat tersebut, salah satunya dapat diwadahi komite sekolah. 

"Agar peraturan/kebijakan bidang pendidikan dasar dan menengah dapat terlaksana dengan optimal perlu dituangkan dalam bentuk program. Terlaksananya program-program tersebut sangat tergantung dari koordinasi antar pihak terkait. Perlu ada sinergi pelaksanaan program oleh pemerintah dan pemerintah daerah, agar setiap program dapat berjalan sinkron dan harmonis," tegas Wako.

Disebutkan Walikota, peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.32 Tahun 2018 perlu disosialisasikan dengan baik. Sehingga kebijakan dibidang pendidikan dasar dan menengah tersebut perlu disosialisasikan kepada pemangku kepentingan agar peraturan/kebijakan tersebut dapat diimplementasikan dengan baik.

"Khusus di Pekanbaru, Sumber Daya Manusia (SDM,red) adalah kekuatan kota ini untuk bertumbuh, ingat sumber daya alam kita terbatas. SDM akan baik, jika pendidikannya bagus," sambungnya.

Orang nomor satu di Pekanbaru ini mencontohkan, di Negara Malaysia jumlah akademisinya hanya 10 persen dari akademi Indonesia. Namun untuk produktifitas dan kualitasnya Indonesia masih tertinggal.

"Jadi perlu koordinasi semua pihak. Sehingga pendidikan mulai dari tingkat dasar kita hingga perguruan tinggi berjalan dengan baik dan bermutu. Jelas itu kunci kemajuan suatu negeri," pungkasnya. (ADVERTORIAL)

Berita Lainnya

Index