CELOTEH RIAU--Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan Hizbullah sedang bermain api. Hal itu diungkapkan Netanyahu usai kontak senjata di perbatasan pada Senin (27/7/2020).
Netanyahu menuding Hizbullah dan pemerintah Libanon bertanggung jawab atas upaya kelompok bersenjata memasuki wilayah Israel hingga terjadi baku tembak meski tidak ada korban.
"Hizbullah bermain dengan api dan respons kami akan sangat tegas," kata Netanyahu seperti dikutip dari AFP, Selasa (28/7).
Militer Israel mengerahkan pasukan untuk memperkuat daerah perbatasan dengan Libanon setelah kelompok militan Hizbullah mengancam akan membalas serangan Israel.
Hari Minggu kemarin drone pengintai militer Israel jatuh di Libanon.
Israel memang rutin mengerahkan drone ke Libanon yang secara khusus ditujukan untuk memantau pergerakan Hizbullah yang selama ini mendukung dan disokong Iran, musuh bebuyutan negara Zionis tersebut.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan bahwa Libanon dan Suriah bertanggung jawab atas apa yang terjadi di wilayah mereka saat ini.
Israel secara teknis masih berperang dengan Libanon dan Suriah. Selama ini, Israel telah meluncurkan ratusan serangan di tanah Suriah untuk mencegah Iran yang mendukung rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Pada pekan lalu, lima pasukan Suriah yang didukung Iran tewas akibat serangan rudal Israel di selatan Damaskus. Hizbullah menyatakan satu anggotanya dalam lima pasukan yang tewas tersebut, dan mereka bersumpah akan membalas.
