PEKANBARU (CELOTEHRIAU.COM) -Pelatih timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, senang usai timnya menahan imbang Arema FC dengan skor 1-1, dalam pertandingan uji coba yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Minggu (10/2). Menurutnya, apa yang dia inginkan sebelum uji coba terkabulkan, hari ini.
Sebelum pertandingan, Indra menginginkan anak asuhnya mendapatkan banyak tekanan dari penonton dan Arema. Hasilnya selama 90 menit timnas U-22 memang kesulitan mengembangkan permainan.
"Sebelum pertandingan, malam hari saya melakukan diskusi dengan coach Milo. Saya ingin selama 90 menit Arema menekan. Karena ini penting bagi kami sebelum berangkat ke Kamboja. Kami akan bermain melawan tuan rumah, dan mungkin saja akan mendapatkan tekanan yang sama," kata Indra, selepas pertandingan.
"Di babak pertama terutama, mungkin kami tidak bisa mengembangkan permainan karena semua lini ditutup. Marinus (Wanewar), Witan (Sulaiman), Billy (Keraf) ditutup. Sehingga kami banyak bermain aman memainkan bola di sepertiga lapangan kami sendiri. Kemudian di babak kedua, masuknya beberapa pemain membuat situasi sedikit berubah dengan terciptanya satu gol meskipun kami masih tetap ditekan," tambahnya.
Satu hal yang disoroti Indra adalah kedalaman dalam bertahan. Menurutnya, ada sedikit kesalahan yang harusnya bisa diminimalisir.
"Pada deep defending, pemain kami melakukan satu kesalahan. Dan hal itu langsung membuat Arema mampu mencetak gol. Sama seperti melawan Jepang (Piala Asia U-19 2018), kami sudah berusaha menutup semua ruang, dan mereka bisa shooting jarak jauh dan menjadi gol. Hal-hal seperti ini harusnya bisa dikurangi lagi," terangnya.
Lebih lanjut, pelatih asal Sumatera barat itu mengakui kesulitan memilih 23 pemain yang akan berlaga di Piala AFF U-22 2019. Dengan segala kelebihan dan kekurangan pemain, Indra menyatakan jika keputusan memilih pemain akan dilakukan usai melawan Madura United.
"Laga terakhir melawan Madura United saya berharap bisa memainkan pemain yang belum bermain atau mungkin bakal dipantau lagi. Soal evaluasi tidak bisa saya tentukan sendiri karena saya harus menerima masukan dari staf pelatih. Mungkin jika teman-teman (wartawan) disuruh memilih juga pasti kesulitan tetapi tetap harus saya lakukan," urainya.
Sementara itu, Iwan Budianto (IB) selaku manajer timnas U-22 menyatakan saat ini skuat Garuda Muda tengah dipersiapkan dengan baik dengan tujuan berprestasi di SEA Games 2019.
"Kami tentu yakin bisa menjadi juara, hanya saja tim ini tidak dipersiapkan untuk event ini saja (Piala AFF U-22 2019) melainkan juga untuk kualifikasi Piala AFC U-23 dan SEA Games. Mungkin banyak yang meremehkan kami, tetapi kami paling suka jika diremehkan dan itu akan menjadi kejutan," tuturnya.
IB sendiri menganggap jika uji coba melawan tim yang levelnya di atas timnas U-22 akan membuat kemampuan anak buahnya meningkat.
"Sebelumnya kami melawan Bhayangkara yang merupakan juara Liga 1 2017, kemudian melawan Arema dengan skuat yang tidak banyak berubah. Besok tes terakhir melawan Madura United, tim yang selama ini dianggap memiliki rekrutmen terbaik. Kami semua berusaha melawan tim yang punya kematangan agar pemain siap dengan segala tekanan," tutupnya.