Ronaldo, Antara Kebutuhan dan Langkah Mubazir Manchester United

Ronaldo, Antara Kebutuhan dan Langkah Mubazir Manchester United

CELOTEH RIAU --- Bursa transfer Liga Inggris dan Eropa musim ini geger dengan perekrutan Cristiano Ronaldo oleh Manchester United.Kedatangan Ronaldo hanya kurang dari satu minggu sebelum bursa transfer Premier League tutup pada Selasa (31/8) malam waktu setempat.

Pemain berjuluk CR7 itu kembali ke Old Trafford pada musim ini. Ya, Ronaldo menepati janji kembali ke Man Utd setelah 12 tahun.

Hanya saja, di tengah ingar-bingar kedatangan Ronaldo, pertanyaan lain muncul. Seberapa butuh Man Utd dengan Cristiano Ronaldo?

Aspek utama dari aktivitas transfer adalah kebutuhan tim terhadap pemain tersebut, baik dari sisi pemasaran maupun teknis permainan.

Di atas kertas sejauh ini, Ronaldo bukanlah pemain yang benar-benar diperlukan The Red Devils. Dari lini serang, MU punya komposisi yang cukup mumpuni: Marcus Rashford, Mason Greendwood, Edinson Cavani, termasuk rekrutan baru lain Jadon Sancho.

Pada musim lalu MU juga jadi klub tersubur kedua setelah Manchester City. Di musim 2020/2021, MU mengemas 73 gol dalam 38 pertandingan, sedangkan Man City 83 gol.

Dengan data-data tersebut, Ronaldo bukanlah kebutuhan mendesak Man Utd pada musim ini. Banyak pihak menyebut posisi yang paling mendesak bagi MU adalah gelandang bertahan.

Fred, Scott McTominay, dan Nemanja Matic masih tampil angin-anginan sebagai gelandang jangkar. Apalagi Fred. Meski mencetak gol pada laga pembuka melawan Leeds United, gelandang asal Brasil itu nyatanya membuat beberapa kesalahan dalam dua laga belakangan, melawan Southampton dan Wolverhampton Wanderers.

Akan tetapi, apabila ditelusuri lebih jauh lagi, pada musim lalu MU kehilangan peluang meraih trofi karena kurang klinisnya lini depan.

Kurang tajamnya lini depan MU pada musim lalu bisa ditutupi dengan sosok Ronaldo pada musim ini. Dibandingkan dengan barisan penyerang MU pada musim lalu, statistik Ronaldo pada musim 2020/2021 di liga masih jauh lebih bagus.

Pada musim lalu, top skor Man Utd di Liga Inggris adalah Bruno Fernandes yang notabene merupakan seorang gelandang, dengan torehan 18 gol dalam 37 penampilan. Sedangkan dari barisan penyerang hanya Rashford yang memiliki 11 gol dari 37 laga, Cavani mencetak 10 gol dari 26 laga, sedangkan Greenwood 7 gol dari 31 laga.

Sementara itu, Cristiano Ronaldo mencetak 29 gol dalam 33 pertandingan Serie A musim lalu, dengan 6 di antaranya dari titik penalti.

Di Liga Italia musim lalu, Ronaldo juga menghasilkan 5,1 tembakan per laga, atau total sekitar 168 tembakan dalam satu musim (33 laga).

Produktivitas Ronaldo jauh lebih bagus ketimbang lini depan Man Utd pada musim lalu, termasuk Jadon Sancho. Penyerang Man Utd yang bisa mendekati Ronaldo hanya Rashford, dengan total 79 tembakan, 37 on target, dan tingkat akurasi tembakan 47 persen.

Cavani sendiri hanya bisa melepaskan 34 tembakan, 15 on target, dengan akurasi 47 persen. Sedangkan Greenwood memiliki 67 tembakan, 24 on target dan akurasi 36 persen. Pemain lain dengan akurasi tembakan yang bagus adalah Anthony Martial, 49 persen dari 43 tembakan dalam 22 pertandingan musim lalu.

Masalah gol ini jadi sumber MU gagal angkat trofi Liga Europa setelah kalah adu penalti dari Villarreal. Dalam laga final itu MU mendominasi serangan dengan 21 percobaan tembakan, 7 on target, namun hanya berujung 1 gol.

Pada musim lalu MU juga kehilangan tiga poin Premier League setelah hanya bermain imbang, termasuk saat melawan klub-klub medioker seperti Leeds United, Fulham, Crystal Palace, hingga West Bromwich Albion.

Usai pekan ke-31 Liga Inggris musim lalu, Man Utd masih memiliki peluang menyaingi Man City dalam perebutan gelar juara. Ketika itu MU hanya tertinggal 8 poin di belakang Man City.

Hanya saja, dalam tujuh pertandingan tersisa Man Utd hanya menang 3 kali, 2 kali imbang, dan 2 kali kalah. Andai saja tidak bermasalah dengan produktivitas gol, MU bisa jadi pemenang pada akhir musim.

Saat diimbangi Leeds 0-0 di pekan ke-33, MU mempunyai penguasaan bola 56 persen dengan total 16 tembakan, 7 on target. Ketika kalah 1-2 dari Leicester, MU yang memiliki 53,1 persen penguasaan bola juga hanya bisa melepaskan total 5 tembakan.

Sedangkan saat melawan Fulham yang kini terdegradasi, tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer itu hanya menjaringkan 1 gol dari total 19 tembakan, 6 on target.

Karena itu, merekrut Cristiano Ronaldo yang lebih produktif dalam percobaan gol atau mengemas gol bisa jadi kebutuhan Man Utd pada musim ini.

Pada musim ini Mason Greenwood memiliki awal yang baik setelah mencetak tiga gol untuk Manchester United dalam tiga pertandingan pertama Liga Inggris.Tiga gol itu dianggap sebagai pembuktian pemain 19 tahun itu yang disebut akan jadi korban dari kedatangan Cristiano Ronaldo di MU pada musim ini.

Kedatangan Ronaldo sebenarnya bisa menguntungkan Greenwood. Dari Cristiano Ronaldo yang kenyang dengan penghargaan individu dan juga trofi bergengsi, Greenwood bisa belajar bagaimana caranya jadi penyerang top dan produktif, baik itu di posisi penyerang tengah atau penyerang sayap.

Terlebih lagi, tahapan Ronaldo bersinar hingga saat ini mirip dengan Greenwood. Ronaldo ketika memulai karier di Man Utd merupakan penyerang sayap, bahkan pemain sayap murni ketika Sir Alex Ferguson memainkan formasi 4-4-2.

Saat Alex Ferguson menerapkan tiga penyerang, CR7 menjadi penyerang sayap, baik di sisi kanan maupun kiri. Kondisi itu yang kini dialami Greenwood.

Tetapi Greenwood lebih beruntung, karena dia juga kerap dimainkan Ole Gunnar Solskjaer sebagai penyerang utama.

Melihat Greenwood dalam tiga laga awal Premier League seperti sebuah hasil dari bagaimana belajar kepada Edinson Cavani.

Bermain sebagai penyerang utama saat melawan Leeds, penampilan Greenwood begitu apik dengan pergerakan dan akurasi tembakan yang baik.

Kala itu Greenwood terus mengancam pertahanan Leeds. Dia melepaskan 3 tembakan dan membuat 5 kali dribel, namun sayang tidak mendapatkan gol yang lebih banyak.

Saat melawan Southampton, nilai Greenwood yang dimainkan sebagai gelandang kanan juga lebih bagus ketimbang Anthony Martial yang menjadi penyerang. Statistik-statistik itu jadi bukti Greenwood tidak membuang waktu belajar dari penyerang berpengalaman, yang pernah bersinar pada masanya.

Kini, dengan kedatangan Ronaldo di Old Trafford, Greenwood bisa lebih berkembang lagi di Man United.

Tidak ada yang salah dengan opini Ronaldo akan menenggelamkan karier Greenwood pada musim ini. Karena kenyataannya, apabila Greenwood tidak bisa bersaing, dia akan tenggelam dengan sendirinya.

Tetapi Ronaldo juga bukan pemain sembarangan. CR7 adalah pemain yang ambisius sejak meniti karier di Man Utd pada 2003.

Ronaldo adalah pemain yang ingin terus berkembang dan berada di level tertinggi. Torehan 29 gol di Serie A pada musim lalu bisa jadi salah satu aspek yang membuat Ronaldo ingin terus jadi yang terbaik.

Sikap sportif Ronaldo itu bisa dipelajari Mason Greenwood pada musim ini. Yang pada akhirnya, Greenwood bisa berkembang dengan lebih baik lagi, dan itu akan menguntungkan MU.

Dengan usia 19, Greenwood memiliki banyak kesempatan untuk berkembang, termasuk meningkatkan statistik. Pada musim 2019/2020, Greenwood mencetak 10 gol di Premier League dalam 31 laga, musim lalu mengalami sedikit penurunan dengan 7 gol dalam 31 pertandingan.

Pada musim ini, saat laga baru berjalan 3 pekan, Greenwood sudah mencetak 3 gol. Dan perlu diingat, itu belum termasuk kedatangan Ronaldo.

Sejauh ini Ronaldo belum bergabung dengan skuad MU. Belum ada pelajaran yang bisa diambil Greenwood dari CR7.

Akan tetapi, ketika Ronaldo sudah berlatih dengan skuad Ole Gunnar Solskjaer di Carrington, pada saat itu juga Greenwood bisa mendapatkan pelajaran baru yang akan membuatnya jadi pemain hebat seperti mentornya tersebut.

Dengan Greenwood yang tengah on fire dan Ronaldo yang datang usai jeda internasional, MU kini surplus striker. Man Utd bisa menjual salah satu dari penyerang guna mendapatkan pemasukan, sekaligus menutupi pengeluaran akibat bura transfer musim ini.

Anthony Martial jadi yang paling memungkinkan dijual MU sebelum bursa transfer Liga Inggris tutup pada Selasa (31/8) malam waktu setempat. Everton dan Inter Milan sempat dikaitkan dengan striker Prancis tersebut. 

#sepakbola

Index

Berita Lainnya

Index