Pemprov Riau Siapkan Enam Cara untuk Intervensi Inflasi

Pemprov Riau Siapkan Enam Cara untuk Intervensi Inflasi

PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melakukan enam intervensi untuk pengendalian inflasi yang masih tinggi di Riau, terutama di Kota Pekanbaru dan Dumai.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Riau, M Taufiq OH mengatakan, untuk saat ini tingkat inflasi di Riau sebesar 6,7 persen. Kemudian inflasi di kota Pekanbaru sebesar 6,9 persen dan inflasi di Dumai 6,6 persen.

"Untuk penangangan inflasi, tidak hanya dilakukan oleh Pemprov Riau saja, tapi juga harus dilakukan bersama-sama dengan pemerintah kabupaten/kota," kata Taufiq, Jumat (24/2/2023).

Lebih lanjut Taufiq mengatakan, Pemprov Riau telah menyiapkan enam langkah untuk percepatan penangangan inflasi di Riau. Yang pertama yakni dengan mengadakan pasar murah. Kemudian melakukan sidak ke gudang dan distributor.

"Selanjutnya, ketiga kita melakukan kegiatan gerakan menanam cabai. Lalu melakukan kerjasama dengan daerah penghasil, melaksanakan dana Belanja Tak Terduga (BTT), serta memberikan bantuan kepada sektor transportasi yang mengangkut bahan pokok," terangnya.

Keenam langkah tersebut, sebut Taufiq, saat ini juga sudah mulai dilaksanakan. Seperti melakukan kerjasama dengan daerah penghasil yakni Sumatera Barat. Karena selama ini Sumatera Barat terkenal dengan daerah penghasil beras, telur, sayuran dan bahan pokok lainnya.

"Untuk pasar murah kami sudah mulai laksanakan sejak awal tahun lalu. Namun, selain dari Pemprov kami juga minta kabupaten/kota melaksanakan kegiatan serupa," ujarnya.

Sebelumnya, Pemprov Riau juga sudah melakukan rapat bersama dengan Pemerintah kota Pekanbaru dan Dumai untuk membahas inflasi. Rapat tersebut juga dipimpin langsung oleh Sekdaprov Riau SF Hariyanto.

"Kami melakukan koordinasi dengan Pemerintah kota Pekanbaru dan Dumai untuk pengendalian inflasi di Riau, karena saat ini inflasi Riau 6,7 persen," kata SF Hariyanto.

Lebih lanjut dikatakannya, terdapat tiga daerah yang menjadi pengambilan sampel inflasi di Riau, yakni Kota Pekanbaru, Dumai dan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Saat ini inflasi Pekanbaru mencapai 6,95 persen, Dumai 6,63 persen, dan Indragiri Hilir 3,6 persen atau dibawah inflasi nasional. 

"Alhamdulillah inflasi di Tembilahan, Inhil sangat kecil 3,6 persen. Namun yang sangat prihatin itu adalah Kota Pekanbaru dan Dumai," ungkapnya. 

Karena itu, lanjut SF Hariyanto, untuk pengendalian inflasi harus ada gerakan bersama. Karena mengatasi inflasi ini tidak bisa hanya dilakukan provinsi saja tanpa ada dukungan kabupaten/kota. 

"Kalau kita provinsi kerja sendiri tidak bisa, tapi harus sama-sama bekerja agar inflasi ini dapat kita turunkan. Makanya harus ada intervensi bersama, pertama dengan gerakan operasi pasar, baik pasar murah sembako dan pasar tani. Kemudian cadangan pangan, sebab saat ini penyumbang inflasi yang tinggi itu adalah beras premium," cakapnya.

Berita Lainnya

Index