Pemerintah Riau Tingkatkan Produksi Pangan Guna Kendalikan Inflasi

Pemerintah Riau Tingkatkan Produksi Pangan Guna Kendalikan Inflasi

PEKANBARU - Untuk meredam lonjakan inflasi yang terjadi saat ini, Pemerintah Provinsi Riau telah mengambil langkah-langkah strategis. Salah satu upaya yang telah diimplementasikan adalah pengembangan areal pertanian cabai dengan total luasan mencapai 50 hektare.

Penjabat Gubernur Riau, SF Hariyanto, mengungkapkan bahwa seluruh pendanaan untuk program ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Riau. Areal pertanian cabai tersebut tersebar di berbagai kabupaten/kota, meliputi Pekanbaru (10 Ha), Dumai (10 Ha), Rokan Hulu (10 Ha), Indragiri Hilir (10 Ha), Kampar (5 Ha), dan Siak (5 Ha).

Lebih lanjut, Pj Gubernur menjelaskan bahwa pemerintah telah menyalurkan bantuan berupa benih cabai, pupuk NPK sebanyak 39,5 ton, pupuk organik 31,35 ton, dolomit 22,2 ton, fungisida 250 kg, insektisida 100 liter, dan mulsa plastik sebanyak 500 roll. Total anggaran yang dialokasikan untuk program ini mencapai Rp1.423.000.000.

Sebagai contoh, Kelompok Tani Amara Jaya di Kabupaten Kampar menerima bantuan seluas 4 hektare lahan, dengan rincian bantuan meliputi 60 bungkus benih cabai merah, 3.200 Kg pupuk NPK, 2.400 Kg pupuk organik, 1.600 Kg dolomit, 20 Kg fungisida, 8 liter insektisida, dan 40 roll mulsa plastik.

Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan sarana dan prasarana pasca panen serta pengolahan cabai sebanyak 2 unit di Kabupaten Kampar dan Siak. Upaya lain yang dilakukan meliputi pengembangan padi melalui peningkatan indeks pertanaman (IP) atau perluasan areal tanam (PAT) seluas 6.000 hektare, bantuan peningkatan produktivitas padi di 600 hektare lahan, serta bantuan penangkaran benih padi di 500 hektare lahan.

Lebih lanjut, dijelaskan pula bahwa pemerintah menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) pra-panen dan pasca-panen padi sebanyak 79 unit, bantuan benih padi hibrida di 1.000 hektare lahan, bantuan penangkaran benih padi di 50 hektare lahan, gerakan pangan murah melalui SPHP Bulog yang telah dilaksanakan di 5 titik dari total 10 titik, serta pasar tani yang telah digelar di 14 titik dari total 19 titik.

Berita Lainnya

Index