Pengelolaan Parkir Tepi Jalan Umum di Pekanbaru Dinilai sudah Lebih Baik

Pengelolaan Parkir Tepi Jalan Umum di Pekanbaru Dinilai sudah Lebih Baik

PEKANBARU - Pengelolaan parkir tepi jalan umum di Kota Pekanbaru dinilai sudah lebih baik. Hal ini karena sudah ada pola baru yang diterapkan, mulai dari pendapatan yang terukur hingga penggunaan teknologi. 

Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution usai mengikuti kegiatan Forum Grup Discussion yang digelar oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru di Ballroom New Holywood Hotel, Senin (6/3/2023) kemarin. 

"Untuk pengelolaan parkir yang ada saat ini di Kota Pekanbaru termasuk baik di Indonesia. Dan untuk pendapatan dibanding sebelumnya juga sudah lebih baik. Karena targetnya jelas dan kendala-kendalanya bisa di inventarisir," ujar Indra Pomi.

Sementara itu Kepala Dishub Kota Pekanbaru Yuliarso mengatakan, FGD ini merupakan ruang untuk berdiskusi terhadap kebijakan pemerintah yang sudah diimplementasikan ke masyarakat, salah satunya terhadap pengelolaan parkir tepi jalan umum. 

"Kita menerima saran dan kritikan, tadi ada satu hal positif yang kita dapatkan. Yaitu terkait kepastian dan keterukuran pendapatan daerah dari parkir," ungkap Yuliarso. 

Menurutnya, dari tahun ke tahun terlihat progres pendapatan yang didapat positif atau tumbuh. Namun, mereka tidak serta merta hanya mengejar PAD saja. Yuliarso mengaku, pelayanan yang diberikan kepada masyarakat juga dimaksimalkan. 

Saat ini untuk 3S (Senyum, Sapa dan Salam) sudah mulai diterapkan oleh juru parkir.

"Bertahap kami juga melakukan perbaikan dan pembekalan dalam standar pelayanan parkir. Kemudian terkait sarana dan prasarana terus dibenahi," ungkapnya.

Kepala UPT Perparkiran Dishub Pekanbaru, Radinal Munandar menambahkan tim di lapangan rutin setiap hari melakukan pengawasan. Mereka melakukan patroli terhadap jukir dalam memberikan pelayanan. 

"Kami melakukan penertiban terhadap jukir maupun kendaraan yang parkir sembarangan," ujarnya. 

Selain itu pihaknya juga menertibkan jukir yang tidak menggunakan atribut lengkap. 

"Tim juga menindak oknum jukir nakal atau yang tidak memberikan pelayanan baik," pungkasnya.

Sebagai informasi FGD ini dihadiri sejumlah narasumber seperti dari akademisi, Ombudsman, forum lalulintas, legislatif, kementerian perhubungan, hingga dari para kalangan mahasiswa, dan tokoh masyarakat. 

Berita Lainnya

Index