Pj Walikota Pekanbaru Dikukuhkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting

Pj Walikota Pekanbaru Dikukuhkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting

PEKANBARU - Penjabat (Pj) Waliota Pekanbaru, Muflihun dikukuhkan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) Jumat (10/3/2023). Pengukuhan langsung dilakukan oleh Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) RI, Drs Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd.

 
Selain Pj Walikota, pengukuhan juga dilakukan kepada Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta Forkopimda Kota Pekanbaru.

Pj Walikota Pekanbaru dalam sambutannya mengatakan program bapak anak stunting hadir untuk menyediakan ruang kontribusi bagi pemangku kepentingan untuk turut ambil bagian dalam percepatan penurunan stunting dengan sasaran yaitu remaja, calon pengantin (Catin), ibu hamil, ibu menyusui, dan anak yang berusia 0-59 bulan.

"Stunting bukan hanya menjadi masalah keluarga, nyatanya stunting menjadi problem serius yang harus ditanggulangi bersama. Untuk itu, marilah kita bersama-sama mendedikasikan diri untuk mempercepat penurunan stunting terutama di kota pekanbaru yang kita cintai ini," ujar Muflihun.

Dirinya berharap dengan dilaksanakannya launching BAAS ini, secara serentak semua pihak bergerak, berkomitmen dan juga diminta peran aktif dari camat selaku ketua TPPS di tingkat kecamatan, lurah, kepala puskesmas dan organisasi kemasyarakatan untuk dapat bersinergi dan terstruktur dalam upaya pencegahan stunting.

"Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh bapak/bunda asuh anak stunting yang sudah peduli dan dengan ikhlas mengulurkan tangan membantu anak stunting di kota pekanbaru.Ssemoga terus berkelanjutan tidak hanya di masa minimal 6 bulan saja, namun berlanjut sampai anak kita benar-benar terpantau perkembangan gizinya membaik," harapnya.

"Kita berharap, angka stunting di Pekanbaru terus menurun dan Pekanbaru berada di bawah rata-rata prevalensi stunting Provinsi Riau," imbuhnya.

Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN RI, Drs Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd dalam sambutannya memuji keseriusan Pj Walikota Pekanbaru dan seluruh jajarannya dalam mengatasi stunting dengan kesediaan menjadi BAAS.

"Jika bicara strategi percepatan penurunan stunting, maka kita optimis angka prevalensi stunting di Pekanbaru yang saat ini 16,18 persen, maka tahun 2023 bisa melesat jauh jadi di bawah 10 persen," ujar Drs Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd.

Pihaknya juga mengapresiasi kegiatan ini. Apalagi, Pj Walikota dan jajarannya mewakafkan diri sebagai BAAS. Menurutnya, stunting menjadi persoalan serius yang perlu dapat perhatian bersama. Stunting tidak terkait kesehatan dalam jangka pendek. Tapi yang lebih serius, stunting ini jadi persoalan kegagalan tumbuh generasi ke depan. Di kemudian hari, balita stunting ini bisa mendapat risiko gangguan kesehatan tertentu.

"Dalam jangka panjang bisa menghambat produktivitas dan mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional," jelasnya.

Dijelaskannya, untuk mencapai target 14 persen di 2024 dan target 17 persen di tahun 2023, waktunya tak sampai setahun. Karena survei akan dilakukan pada bulan Oktober. Artinya, untuk mencapai target 2023 hanya tersisa waktu sekitar 6 bulan lagi.

"Artinya untuk mencapai target itu tidak bisa dilakukan oleh satu sektor saja. Harus semua sektor. Baik pemerintah, swasta, NGO, termasuk media mau mewakafkan diri mengatasi permasalah stunting," ujarnya.

Sukaryo mengingatkan ada 3 sasaran kunci. Yaitu, remaja yang jadi calon penganten. Dimana, sudah ada kesepakatan ada pemeriksaan bagi calon pengantin sebelum menikah dan terekam di aplikasi Elsimil. Sehingga mereka tidak hanya siap menikah tapi juga siap hamil.

Kemudian, ibu hamil harus rajin diperiksa di Posyandu dan bidan minimal 6 kali. Kemudian, sasaran ketiga adalah ibu menyusui dan Balita di bawah dua tahun. Karena usia ini sangat menentukan si balita masuk kategori stunting atau tidak.

"Untuk itu, seluruh kader kita ingatkan untuk menyampaikan ke masyarakat bahwa stunting bukan penyakit dan bisa dicegah dengan memberikan pangan yang bergizi bagi anak dan ibu hamil. Tidak hanya protein hewani, tapi juga sayuran, seperti daun kelor," ungkapnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Riau Mardalena Wati Yulia yang hadir pada kesempatan tersebut pengukuhan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting ini memperlihatkan komitmen Pj Walikota dalam percepatan penurunan stunting.

"Sehingga apa yang diharapkan Pekanbaru bergerak bersama peduli stunting insya allah bisa terwujud," ujar Mardalena Wati Yulia.

Ia mengatakan untuk daerah di Kabupaten/Kota di Riau juga sudah bergerak. "Kita harapkan dengan adanya ini apa yang kita harapkan yaitu percepatan penurunan stunting bisa terlaksana," harapnya.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pelantikan pengurus Forum Generasi Berencana Kota Pekanbaru tahun 2023-2024.

Berita Lainnya

Index