Gelandangan dan Pengemis Semakin Menjamur di Pekanbaru

Gelandangan dan Pengemis Semakin Menjamur di Pekanbaru

PEKANBARU - Setiap memasuki bulan suci Ramadan, Kota Pekanbaru selalu diserbu gelandangan dan pengemis (Gepeng). Jumlahnya setiap hari semakin bertambah.

Para Gepeng ini banyak yang beraksi di lampu merah. Di lokasi ini banyak wanita yang menggendong anak kecil.

Di lampu merah Pasar Pagi Arengka tampak wanita paruh paya yang membawa karung berisi botol bekas. Dirinya terlihat duduk di trotoar sambil mengangkat kedua tangannya berharap ada yang memberikan santunan.

Selanjutnya di lampu merah Arifin Achmad juga masih banyak terlihat pengemis dengan menggunakan kostum boneka yang mendatangi pengendara langsung untuk meminta bantuan.

Kemudian di Jalan Diponegoro juga banyak gepeng dan pemulung yang duduk-duduk di trotoar. Kebanyakan mereka membawa karung sambil duduk-duduk di trotoar jalan sembari berharap ada orang yang memberikan bantuan.

"Sudah jadi kebiasaan, setiap tahun kalau bulan puasa pasti Gepeng di Pekanbaru merajalela. Hari biasa memang banyak juga, tapi kalau bukan puasa semakin banyak lagi," ujar Fitri warga Purwodadi, Rabu (29/3/2023).

Ia mengatakan hal ini seolah sudah menjadi kebiasaan setiap tahunnya. Dirinya menilai bulan puasa dijadikan momen oleh para Gepeng untuk meminta-meminta.

"Gak tahu tuh pada dari mana. Tapi memang setiap bulan puasa jumlahnya makin banyak saja. Pekanbaru ini memang selalu jadi magnet bagi para pengemis ini untuk meminta-minta. Masyarakat kita kan baik-baik, banyak yang ngasih makanya keberadaan mereka makin banyak saja," Cakapnya.

Hal senada disampaikan Kharuddin warga Cipta Karya. Dirinya mengaku heran mengapa keberadaan Gepeng seolah tak ada habisnya. Padahal dirinya sudah sering melihat ada razia dan penangkapan yang dilakukan oleh pemerintah.

"Sepertinya mereka tidak kapok. Datang dan datang lagi. Apalagi pas bulan puasa kayak gini. Sebaiknya pemerintah melakukan tindakan agar jangan sampai mendekati lebaran di jalanan itu semakin dipenuhi oleh gelangan dan pengemis," pungkasnya.

Berita Lainnya

Index