Berikut Identitas Korban Ledakan Kilang Minyak Pertamina di Dumai

Berikut Identitas Korban Ledakan Kilang Minyak Pertamina di Dumai

PEKANBARU  - Kejadian ledakan kilang minyak milik PT Kilang Pertamina Indonesia di Dumai dipastikan tidak ada menelan korban jiwa. 

Kepala Disnakertrans Riau, Imron Rosyadi mengatakan, akibat peristiwa ledakan tersebut sedikitnya ada 10 korban, diantaranya 9 pekerja mengalami luka-luka dan 1 pekerja sesak nafas. 

Kejadian ledakan kilang minyak pada, Sabtu (1/3/2023) sekitar 22.40 WIB, telah terjadi ledakan di PT Kilang Pertamina Indonesia - Dumai (dulu PT Pertamina Refinery Unit II). Ledakan dirasakan oleh warga sekitar dan mengakibatkan timbulnya api di lokasi kejadian.

Berikut identitas korban ledakan kilang minyak PT Kilang Pertamina Indonesia di Kota Dumai.

1. Deni Indra Cahya, Kondisi:  Mengalami Luka robek dahi kanan ukuran 0,5 cm.

2. Suprasto Widoyo, Kondisi: Mengalami Luka lecet di dekat telinga kanan dan dahi ukuran 0,5 cm

3. Kahalilul Rahman, Kondisi: mengalami luka robek di hidung kanan ukuran 0,5 cm, luka robek di jari tengah kanan 1cm, sempat mengalami sesak napas.

4. Muhammad Farhan, Kondisi: mengalami luka robek di kepala, telinga, ibu jari kaki kiri, ibu jari telunjuk kiri, tumit kiri. 

5. Dedi Munandar, Kondisi: Mengalami Luka robek di dagu kanan 0,5 cm.

6. Rommel Suhara, Kondisi: mengalami luka lecet di telapak tangan dan luka lecet di pergelangan kaki kanan, lutut, kaki kanan terkilir (sprain). 

7. Baginda Restu, Kondisi: Mengalami Luka robek pada dahi kanan 1 cm, luka robek pada pangkal hidung kanan 0,5 cm.

8. Febri Aydira, Kondisi: mengalami luka robek pada pangkal hidung diameter sebanyak 3, uk 0,5 cm, luka robek pada pelipis kiri diameter 0,5 cm, luka robek pelipis kanan 0,5cm, luka robek pada telapak tangan kanan. 

9. Yuliadi, Kondisi: mengalami luka robek pada dahi kanan diameter 3 cm.

10. Ryan Hardi Kusuma, Kondisi: Sesak. 

Untuk diketahui, kebakaran hebat terjadi di Kilang Minyak Putri Tujuh, Pertamina RU 2 Dumai, Riau, Sabtu (1/4/2023) malam. Kejadian itu membuat masyarakat sekitar menjadi panik, terutama warga yang tinggal di daerah Tanjung Palas, Jaya Mukti, dan sekitarnya.

Lokasi kilang minyak Refinery Unit II Dumai ini berada di Jalan Raya Kilang Putri Tujuh, Tanjung Palas, Dumai Timur, Kota Dumai, dan merupakan salah satu kilang minyak terbesar di Indonesia.

Kilang minyak ini telah beroperasi sejak tahun 1971 dan memberikan sumbangan nyata bagi perkembangan dan kemajuan Kota Dumai. Selain itu, kilang minyak ini juga menghasilkan bahan bakar minyak (BBM) dan non bahan bakar minyak (NBBM) untuk kebutuhan nasional maupun internasional.

Untuk diketahui, setelah berhasil menanggulangi kebakaran di area gas compressor, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) 2 Dumai kini beralih ke proses recovery kilang.

Area Manager Communication, Relations & CSR RU 2 Dumai, Agustiawan, menjelaskan bahwa proses recovery dilakukan agar operasional kilang dapat kembali berjalan optimal serta warga terdampak bisa segera beraktivitas.

"PT KPI RU 2 Dumai meminta maaf atas kejadian ini. Dan kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi di masyarakat," ujar Agustiawan, Ahad (2/4/2023).

Akibat kejadian ini beberapa rumah warga dan rumah ibadah, khususnya yang berdekatan dengan kilang mengalami kerusakan minor. PT KPI RU 2 Dumai akan segera menanggulangi kerusakan yang terjadi sehingga masyarakat dapat kembali nyaman beraktivitas.

Dijelaskan juga bahwa saat ini PT KPI RU 2 Dumai membentuk Tim Pemulihan/ Recovery yang melibatkan Pemerintah Daerah, Penegak Hukum, serta perwakilan masyarakat untuk mempercepat langkah pemulihan.

Pendataan terhadap kerugian di masyarakat pun sedang dalam proses pencatatan. Selain itu PT KPI RU 2 Dumai juga sudah mensiagakan tim medis untuk melakukan pengecekan kesehatan bagi masyarakat sekitar.

"Kami pastikan juga bahwa stok BBM Nasional, khususnya wilayah Sumatera Bagian Utara, dalam keadaan aman. Semoga proses recovery dapat berjalan baik sehingga beberapa hari ke depan kondisi operasional kilang sudah dapat berjalan optimal," cakap Agustiawan.

Dikatakan Agus, saat ini penyebab insiden masih dalam proses penyelidikan.**

Berita Lainnya

Index