Buka Musyda Muhammadiyah Pekanbaru, Ini Pesan Wakil Ketua PWM

Buka Musyda Muhammadiyah Pekanbaru, Ini Pesan Wakil Ketua PWM

PEKANBARU - Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau Prof HM Nazir MA, m membuka secara resmi Musyawarah Daerah (Musyda) ke-12 Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Pekanbaru, Ahad (28/5/2025) di Hotel Grand Suka Pekanbaru.

Kehadiran Wakil Ketua PW Muhammadiyah di hadapan 500 peserta tersebut menegaskan bahwa Musyda PD Muhammadiyah Pekanbaru hari ini adalah yang sah dan diakui kepengurusannya.

Prof Nazir dalam sambutannya mengatakan sebenarnya seluruh pimpinan wilayah Muhammadiyah Riau ingin berkumpul dan menghadiri Musyda Pekanbaru, akan tetapi hal itu tidak terlaksana mengingat pada saat bersamaan ada enam daerah di Riau yang juga menggelar musyda.

"Oleh sebab itu pada kesempatan ini kami PW Muhammadiyah menyampaikan selamat dan tahniah kepada PD Muhammadiyah dan Aisyiyah yang menggelar Musyda ke-12 hari ini," kata Prof Nazir.

Mantan Rektor UIN Suska Riau itu mengharapkan Musyda kali ini juga melahirkan beberapa pembahasan yang bisa memberikan kontribusi untuk kemajuan perserikatan, Islam dan umatnya. "Serta jangan berharap keuntungan di organsisasi ini, karena kitalah yang dituntut untuk berkorban untuk memajukan organisasi ini. Kader-kader Muhammadiyah harus ditanamkan bahwa harus mengedepankan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadi," tegasnya.

Sementara itu Ketua PD Muhammadiyah Kota Pekanbaru Jabarullah mengatakan bahwa pada Sabtu kemarin telah dilaksanakan agenda Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) dengan telah menetapkan 39 calon formatur dari 57 nama. Mereka yang ditetapkan tersebut telah memenuhi persyaratan sesuai dengan yang ditetapkan dalam ART organsiasi.

'Muhammadiyah ini organisasi yang teratur, jadi dalam pemilihan Ketua bukan langsung kepada satu, dua atau tiga calon, ada proses Musypimda yang menetapkan 39 formatur, lalu nanti baru akan dipilih 13 orang formatur, dan dari 13 itu nantinya akan bermusyawarah untuk menentukan siapa yang ditunjuk menjadi Ketua, tidak otomatis yang meraih suara terbanyak pada penjaringan, akan terpilih menjadi Ketua," tegas Jabarrullah.

Dia juga menekankan bahwa Muhammadiyah memiliki memiliki aturan tegas dalam menentukan Ketua atau pimpinan, karena itu dia meminta para pemilik suara agar bisa memilih dengan hati nurani, dan pilihlah Ketua yang mementingkan organisasi, bukan yang memiliki kepentingan untuk diri pribadi.

"Siapa pun yang nantinya diamanahkan menjadi Ketua, itulah pilihan dari yang memiliki hak suara dan dinilai mampu menjalankan organisasi ini dengan baik, di Muhammadiyah bekerja murni untuk pengabdian kepada ummat, bukan untuk memperkaya diri," tegasnya mengakhir.

Agenda Musyda hari ini adalah pemilihan Ketua PDM dan PMA Kota Pekanbaru dengan menggunakan sistem E-Voting atas dukungan Tim TIPD Umri.

Selain dihadiri unsur PWM, juga hadir sejumlah tokoh masyarakat Riau seperti Hj Azlaini Agus, Ketua FKPMR Dr Chaidir, anggota DPRD Riau Mardianto Manan. Ada sekitar 500 orang yang hadir dari seluruh anggota PDM, PCM, PRM, Pegawai AUM dan warga Muhammadiyah Pekanbaru.

Berita Lainnya

Index