Waspada! Kualitas Udara Pekanbaru di Level Tidak Sehat

Waspada! Kualitas Udara Pekanbaru di Level Tidak Sehat

PEKANBARU - Pada Ahad (1/10/2023) pagi, kualitas udara di Kota Pekanbaru berada di level tidak sehat. Hal ini bisa dilihat langsung secara real time melalui website https://www.bmkg.go.id/kualitas-udara/informasi-partikulat-pm25.bmkg

Di website tersebut, dapat dilihat konsentrasi partikulat (PM10) di Pekanbaru pagi ini menunjukkan angka 99.80 ugram/m3. Angka tersebut menunjukkan kualitas tidak sehat atau berada di level kuning.

Udara tidak sehat ditandai dengan warna cokelat dengan konsentrasi partikulat 55,5 - 150,4 ugram/m3. Udara sangat tidak sehat ditandai dengan warna merah dengan konsentrasi partikulat 150,5 - 250,4 ugram/m3.

Udara berbahaya ditandai dengan warna hitam 250,4 dengan konsentrasi partikulat lebih besar 250 ugram/m3.

"Pagi ini asap terasa pekat sekali. Buka pintu langsung terasa bau asap," ujar Rani warga Panam, Ahad (1/10/2023).

Ia mengaku kondisi seperti ini memang sudah terjadi beberapa hari, terparah kemarin.

"Kemarin itu saya kira mau hujan, tapi kok bau asap. Karena memang sampai pekat gitu nampak. Rupanya memang asap. Saya baca di berita juga katanya asap kiriman dari daerah tetangga. Bisa gawat ini," cakapnya.

Dia berharap kondisi ini bisa segera diatasi oleh pemerintah.

"Jangan sampai kejadian tahun 2019 lalu terulang kembali di Pekanbaru. Harapannya Pemerintah bisa gerak cepat. Jangan sampai kita pakai masker kayak dulu lagi. Covid-19 selesai, malah muncul asap," sebutnya.

Diberitakan sebelumnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di Provinsi Riau. Dalam beberapa hari terakhir ini emang tampak kabut asap menyelimuti bumi lancang kuning.

"Beberapa hari ini Riau memang terjadi kabut asap akibat kebakaran yang terjadi di beberapa wilayah seperti di Pelalawan dan juga Inhu," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Ramlan, Sabtu (30/9/2023).

Di samping itu banyak juga kabut asap yang terjadi di sekitar Jambi dan Palembang sehingga menambah akumulasi kabut asap di Provinsi Riau karena arah angin dari tenggara.

"Untuk luasan area terbakar dapat dikonfirmasi ke BPBD," sebutnya.

Untuk jarak pandang, dikatakan Ramlan masih diatas 3 Kilometer sehingga masih aman untuk take off dan landing pesawat.

"Jarak pandang kurang dari 1 Kilometer tidak aman untuk landing. Kondisi jarak pandang lebih kecil dari 1 Kilometer ini lebih sering terjadi pagi hari antar pukul 6-7 WIB," pungkasnya.

Berita Lainnya

Index