PM Lebanon dan Eks Menteri Didakwa Atas Ledakan Beirut

PM Lebanon dan Eks Menteri Didakwa Atas Ledakan Beirut

CELOTEH RIAU--Jaksa mendakwa Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab dan tiga mantan menteri atas ledakan dahsyat yang terjadi di pelabuhan Beirut pada awal Agustus lalu.

Diab bersama mantan menteri keuangan Ali Hassan Khalil, serta dua mantan menteri pekerjaan umum Ghazi Zeiter dan Youssef Fenianos dituduh lalai hingga menyebabkan lebih dari 200 orang tewas dan melukai ribuan orang.

Keputusan hakim Fadi Sawwan muncul setelah proses penyelidikan panjang. Keempatnya merupakan pejabat senior yang sejauh ini didakwa dalam proses penyelidikan.

Untuk sementara ini ada sekitar 30 petugas keamanan, petugas pelabuhan, dan bea cukai yang ditahan selama proses penyelidikan. Sementara empat pejabat senior mulai diperiksa pada Senin (14/12).


"Mereka juga tidak mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghindari ledakan dahsyat dan kerusakan yang sangat besar," kata sumber yang enggan mengungkap identitasnya itu seperti mengutip AFP.

Proses penyelidikan pelaku ledakan Beirut telah memicu kemarahan banyak pihak karena investigasi dinilai lamban, termasuk minimnya fakta adanya keterlibatan pejabat senior. Ditambah pejabat Lebanon yang menolak bantuan penyelidikan asing hingga memicu kecurigaan.

Dalam sepucuk surat kepada parlemen yang diterima akhir bulan lalu, Sawwan meminta anggota parlemen menyelidiki beberapa mantan menteri atas ledakan tersebut.

Surat tersebut muncul setelah proses penyelidikan Sawwan yang memicu kecurigaan adanya campur tangan pada menteri dan kegagalan mereka menangani pembuangan amonium nitrat di pelabuhan.


Dalam dokumen yang terbit tak lama setelah terjadinya ledakan menunjukkan bahwa setidaknya 10 kali selama enam tahun terakhir, pihak bea cukai, militer, serta badan keamanan dan peradilan telah memperingatkan bahwa persediaan bahan kimia dalam jumlah besar bisa berpotensi berbahaya jika disimpan dengan hampir tanpa perlindungan di pelabuhan yang menjadi jantung kota Beirut.

Dua ledakan besar yang terjadi di pelabuhan Beirut pada 4 Agustus lalu menewaskan 200 orang dan lebih dari 2.700 lainnya terluka. Goncangan yang berasal dari kawasan pelabuhan sempat menimbulkan suasana mencekam di ibu kota. Kaca rumah penduduk pecah dan bangunan terbakar.

Ledakan terdengar hingga Nicosia yang terletak di bagian timur Pulau Siprus yang berjarak 240 kilometer dari asal ledakan.

 

#internasional

Index

Berita Lainnya

Index