2023 Pemkab Siak Fokus Atasi Inflasi, Miskin Ekstrim dan Stunting

2023 Pemkab Siak  Fokus Atasi Inflasi, Miskin Ekstrim dan Stunting
Wakil Bupati Siak Husni Merza saat melayani masyararakat dalam pelaksanaan program Bujang Kampung. (ISTIMEWA)

SIAK, celotehriau.com -- Wakil Bupati Siak Husni Merza menyampaikan saat ini ada tiga pekerjaan rumah yang menjadi perhatian khusus pemerintah kabupaten Siak di tahun 2023-2024 ini. Selain pembangunan infrastruktur, ada tiga permasalah  yang menjadi catatan pemerintah daerah. Yakni,  inflasi atau fluktuasi harga sejumlah bahan pokok dengan jangka waktu tertentu, miskin ekstrim dan  stunting.

Hal itu ditegaskan orang nomor dua kabupaten Siak saat melaksanakan safari ramadan 1444 H di Masjid Baiturrahim Dusun Pusako, kecamatan Pusako, Kabupaten Siak, akhir maret lalu.

“Pemerintah daerah terus memastikan bahwa masyarakat masih bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga yang terjangkau. Termasuk  berupaya harga kebutuhan pokok di pasaran menjadi normal. Caranya melalui pasar murah yang akan di gelar di 14 kecamatan. Termasuk lewat program BAZNAS Siak menggerakkan UMKM dan para mustahik dengan bantuan modal usaha pengembangan ternak unggas, ikan dan pertanian khususnya, komoditas yang harganya naik, seperti cabe rawit, jagung, bawang dan ayam potong,”ujar Wabup Husni.

Husni juga menghimbau masyarakat kecamatan Pusako memanfaatkan lahan atau pekarangan di tanam dengan komoditas yang bermanfaat. Seperti cabe, ubi dan jagung.“Bagi bapak ibu yang memiliki pekarangan luas, manfaatkan lahan tersebut dengan tanaman bermanfaat, cabe kutu (rawit) sekarang harganya tinggi, nah ini tanam ubi, jagung dan sayur-sayuran bermanfaat,”pintanya.

Pemkab Siak  kata Husni, saat ini sedang fokus mengentaskan kemiskinan ekstrim,”Apa miskin ekstrim itu, ada orang yang satu hari hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari semalam tak lebih Rp12 ribu, ini kategori masuk miskin ekstrim. Di Pusako ini dari laporan  camatnya  terdapat 81 Kepala keluarga kategori miskin ekstrim. Ini menjadi tugas kita bersama target kita di 2024 tidak ada lagi miskin ekstrim di kabupaten Siak,” ucapnya.

Wahup Husni menambahkan, masalah  yang ketiga Stunting atau gagal tumbuh kembang anak, pemerintah daerah sangat konsen dengan masalah ini. “Anak stunting ini tinggi badannya tidak sesuai dengan umurnya. Berat badanya tak sesuai akibat di 1000 hari kelahiran gizinya tidak diperhatikan. Kami juga minta para camat, tiga poin penting ini juga menjadi konsen di kecamatannya, dengan melibatkan RT/RW data mereka, berapa jumlah mereka yang  sesungguhnya, yang masuk kategori stunting, miskin ekstrim,”pintanya.i.

Husni megaskan, Pemerintah kabupaten Siak akan terus melakukan pembenahan-pembenahan baik itu, pembangunan infrastruktur maupun peningkatan SDM manusia kabupaten Siak ini, khususnya di kecamatan pusako.

“Kami tidak bisa  memenuhi keinginan masyarakat semuanya di tahun yang sama, karena pemda ini di batasi dua hal pertama waktu dan ke dua di batasi dengan anggaran,”ucapnya.

Untuk kecamatan Pusako tahun ini pemkab Siak telah menganggarkan Rp 3 miliar yang diperuntukkan  perbaikan jalan poros Pusako. Termasuk pembangunan drainase, khususnya kampung-kampung yang rawan banjir.

“Kemarin sudah kami petakan yang rawan bencana, kampung mana saja yang rawan banjir, Jadi kita adakan pembersihan paret dan kanal. Kalau tak juga selesai juga kita mintak bantu dengan perusahan yang ada di sini. Tahun lalu, banjir banyak terjadi di daerah Pusako dan Mempura, Harapan kita kedepan tidak ada lagi masyarakat yang terkena musibah banjir,”katanya.  

Wabup Husni juga mengingatkan kepada masyarakat Pusako untuk mewaspadai musim panas, apalagi daerah kecamatan Pusako memiliki lahan gambut yang luas. Untuk itu Husni minta, agar ekosistem gambut di jaga, sehingga tidak terjadi kebakaran lahan.

“Pusako inikan banyak juga gambutnya, Saya minta warga untuk menjaga jangan sampai terbakar. Karena kalau terbakar, seperti yang kita alami tahun 2015 daerah kita dilanda kabut asap, akibat kebakaran hutan dan lahan. Untuk itu, saya mengingatkan khususnya masyarakat Pusako yang berladang dan Berkebun di atas lahan Gambut, ini benar-benar menjadi perhatian,”pungkasnya. (inf)

Berita Lainnya

Index