Industri Mobil Listrik Bakal Kiamat? Kok Bisa?

Industri Mobil Listrik Bakal Kiamat? Kok Bisa?

CELOTEHRIAU - Industri mobil listrik akan mengalami kiamat jika China menghentikan pasokan logam tanah jarang atau rare earth elements (REE). Dilaporkan The Register, Senin (8/7/2024), REE saat ini memegang peranan penting dalam perkembangan industri mobil listrik.

Logam tanah jarang adalah sekelompok 17 unsur yang digunakan dalam produk modern. Contohnya seperti laser, peralatan militer, magnet dalam kendaraan listrik, turbin angin, dan elektronik konsumen seperti smartphone.  

Dapat diketahui 17 unsur tersebut termasuk dengan lanthanum, cerium, praseodymium, neodymium, promethium, samarium, europium, gadolinium, terbium, disprosium, holmium, erbium, thulium, ytterbium, lutetium, skandium, yttrium.

Saat dicampur dengan elemen feromagnetik khas seperti besi atau kobalt, logam tanah jarang akan  menghasilkan kristal yang sangat magnetis dan sangat tahan terhadap demagnetisasi, menjadikannya ideal untuk penggunaan otomotif.

Masalahnya adalah berdasarkan data Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), China saat ini menyumbang 70%  dari produksi tambang logam tanah jarang di dunia pada 2022. Setelahnya diikuti oleh Amerika Serikat (AS), Australia, Myanmar, dan Thailand.

Firma riset Adamas Intelligence pada 2019 menyebutkan China juga menjadi tempat mengolah, setidaknya 85% dari kapasitas dunia, untuk memproses bijih logam tanah jarang menjadi bahan yang dapat digunakan produsen.

"China, yang secara agresif berinvestasi dan memiliki harapan tinggi untuk industri mobil listri dalam negeri, baru saja mengumumkan mereka akan mulai memperlakukan semua elemen tanah jarang di negara tersebut sebagai milik negara," lapor The Register.

Ke depannya seluruh industri mobil listrik di dunia akan benar-benar bergantung ke China. Jika China menghentikan pasokan maka industri mobil listrik di luar China benar-benar kiamat karena tidak bisa berkembang.

The Register mengalanisa salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menemukan pengganti logam tanah jarang yang saat ini dikuasai China. Masalahnya menemukan penggantinya sangat sulit.

Tidak ada satu pun solusi yang siap dijadikan kenyataan untuk menjadi pengganti logam tanah jarang. Beberapa proses yang dilakukan justru tidak bisa mendapatkan kelebihan-kelebihan yang ada di logam tanah jarang.

Duketahui dalam mobil listrik, logam tanah jarang cenderung berbentuk neodymium iron boron (NdFeB), yang memungkinkan motor tetap relatif ringan.

Di saat yang bersamaan logam tanah jarang juga memberikan produk energi maksimum yang tinggi dan remanensi yang sangat ideal untuk mobil listrik. Hal itu yang sangat sulit dicapai oleh materiel lainnya.

"Tidak ada bahan seperti logam tanah jarang yang memiliki semua karakteristik ini," terang The Register.

Singkatnya, belum ada yang menemukan pengganti yang cocok untuk logam tanah jarang dalam industri mobil listrik. Sementara waktu terus berjalan di mana China bisa saja menutup suplai logam tanah jarang.

"Dengan menyatakan semua logam tanah jarang  sebagai milik Beijing, China dapat memilih untuk menghentikan ekspor, seperti yang dilakukan tahun lalu ketika negara tersebut melarang ekspor teknologi ekstraksi dan pemrosesan tanah jarang," pungkas The Register.

Berita Lainnya

Index