Year to Year, Capaian PAD Bapenda Pekanbaru Terbaik dari 10 Tahun Terakhir

Year to Year, Capaian PAD Bapenda Pekanbaru Terbaik dari 10 Tahun Terakhir
Kepala Bapenda Pekanbaru, Zulhelmi Arifin saat melakukan Sosialisasi Daftar Tagih (SDT) ke Wajib Pajak.

PEKANBARU - Hingga saat ini, capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari 11 sektor pajak di Pekanbaru sudah mencapai Rp511 Miliar. Capaian tersebut menjadi yang terbaik dibandingkan tahun lalu yang hingga Desember Rp503 Miliar. Bahkan, capaian ini dihitung secara year to year adalah yang tertinggi dari 10 tahun terakhir. 

"Secara target tahun ini, memang masih belum tercapai. Tapi capaian bukan Oktober ini sudah melebihi dengan capaian PAD tahun lalu sekitar Rp503 miliar. Kita masih punya sisa waktu dua bulan yaitu November - Desember, itu yang akan kita maksimalkan," ujar Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pekanbaru, Zulhelmi Arifin.

Dikatakan Zulhelmi, dari Rp511 miliar itu, untuk realisasi tertinggi bersumber dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar Rp120 miliar, disusul BPHTB Rp106 miliar dan pajak restoran Rp96,4 miliar. Selanjutnya Pajak Penerangan Jalan (PPJ) Rp89 miliar, hotel Rp32,6 miliar, reklame  Rp25,9 miliar, tempat hiburan Rp17,8 miliar, parkir Rp17 miliar, pajak air tanah Rp2,6 miliar, serta pajak sarang walet Rp123 juta.

Disisa waktu sekitar dua bulan lagi, pria yang akrab disapa Ami mengaku optimis kekurangan PAD sebesar Rp285 miliar tersebut akan terkejar sebelum akhir Desember 2019 mendatang.

"Kita harus bisa mengejar kekurangan Rp285 miliar ini dengan mengembangkan potensi dari 10 sektor pajak, agar mencapai target yang ditetapkan Pemerintah Kota Pekanbaru sebesar Rp796 miliar," tegasnya.

Masih kata Ami, kemarin Bapenda Pekanbaru juga telah melakukan Sosialisasi Daftar Tagih (SDT) ke sejumlah Wajib Pajak (WP) di Pekanbaru khususnya di Jalan Arifin Ahmad dan Jalan Paus. Dengan dilakukannya SDT, diharapkan mampu menggiring WP yang belum terdaftar agar segera mendaftarkan diri sebagai WP.

"Iya, kemarin kita sudah turun membagi tim dengan melakukan SDT. Kegiatan itu dilakukan guna meningkatkan capaian PAD dari sektor pajak Restoran," sambungnya.

Ami mengatakan, ada 364 pegawai yang terlibat. Tim gabungan Bapenda ini turun untuk melakukan validasi data maupun memberikan peringatan terhadap wajib pajak.

"Sasaran kita kemarin itu disepanjang jalan Arifin Ahmad dan Jalan Paus. Karena di situ kita anggap yang berpotensi setelah kita turun di jalan Riau," ujarnya.

Ia menambahkan, ada tiga sektor pajak yang potensial menjadi target untuk menggenjot nilai PAD, seperti sektor pajak Restoran, Reklame, dan pajak air tanah. "Rumah makan dan Restoran yang kita sasar. Mereka yang beromzet di atas Rp15 juta per bulan. Itu yang kita kenakan pajak," pungkasnya. (ADVERTORIAL)

Berita Lainnya

Index