Walikota Pekanbaru Meninjau Posko Relawan Karhutla dan Covid 19

Walikota Pekanbaru Meninjau Posko Relawan Karhutla dan Covid 19

PEKANBARU - Wali kota Pekanbaru, DR. H. Firdaus, ST, MT mendampingi Gubernur Riau, Syamsuar meninjau Posko Relawan Karhutla dan Covid 19 (Dashboard Lancang Kuning) Bertempat di Purna MTQ Pekanbaru, Selasa (25/8/2020).

Wali kota Pekanbaru, Firdaus menyebutkan bahwa pemerintah kota terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penerapan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan. Apalagi frekuensi penularan covid-19 terus bertambah setiap harinya.

Kebanyakan terjadi di klaster tempat kerja. Baik di perkantoran swasta maupun di perkantoran pemerintah kota.

"Saat ini kebanyakan orang tanpa gejala, maka jajaran satpol pp terus melakukan pengawasan di perkantoran dan pusat perekonomian," ujarnya.

Firdaus menambahkan pemerintah kota mengingatkan masyarakat agar selalu mentaati Protokol Kesehatan salah satunya dengan mengenakan masker. Ia menyebut bahwa masker efektif mencegah penyebaran covid-19 saat berada di tengah keramaian.

Selain itu, Walikota mengatakan bahwa saat ini anggaran di pemerintah kota akan difokuskan pada penanganan covid-19. Anggaran tersebut di APBD Kota Pekanbaru, Dana APBD kota masih prioritas untuk penanganan covid-19. 

"Kita insyaAllah membeli unit laboratorium mobile. Laboratorium ini bisa memeriksa sampel swab test. Kendaraan ini juga bisa digunakan untuk tiga pasien yakni Covid-19, TBC, dan HIV-AIDS,Tapi yang jelas di utamakan untuk swab covid," ujarnya.

Tidak hanya itu saja, keberadaan laboratoriun ini untuk mendukung rangkaian swab test. Mereka tidak perlu menanti hasil swab test dari Laboratorium Biomolekuler Provinsi Riau. Pasalnya, kapasitas laboratorium biomolekuler Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad terbatas.

"Pekan lalu, kita harus menanti hasil swab test. Sebab banyak terjaring  pasien di klaster perkantoran pemerintah kota," jelasnya.

Dirinya menyebutkan bahwa upaya menjaring pasien covid-19 adalah dengan  cara swab test. Maka perlu laboratorium khusus untuk memeriksa sampel swab test.

"Apalagi saat ini 60 persen pasien terkonfirmasi positif selesai swab test mandiri. Ia menilai swab test massal masih harus terus digelar," pungkasnya. (ADV)

Berita Lainnya

Index