SSK II Pekanbaru Terancam Dihapus dari Bandara Internasional, Ini Respon ASITA Riau

SSK II Pekanbaru Terancam Dihapus dari Bandara Internasional, Ini Respon ASITA Riau

PEKANBARU - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana melakukan pengurangan terhadap jumlah bandara internasional di Indonesia.

Dari 32 bandara internasional yang ada saat ini, rencana akan dipangkas menjadi 15 saja. Dari jumlah tersebut, Bandara Sultan Syarif Kasim II (SKK II) Pekanbaru tidak masuk dalam usulan bandara internasional.

Terkait hal ini Ketua Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Riau Dede Firmansyah saat dikonfirmasi mengatakan jika sampai Bandara SSK II Kota Pekanbaru tidak menjadi bandara internasional lagi, ini menjadi bencana besar bagi pariwisata Riau.

"Ini jadi bencana besar untuk pariwisata Riau," ujar Dede Firmansyah.

Ia mengatakan nantinya orang luar negeri yang akan ke Riau harus ke daerah lain dulu baru lanjut ke Pekanbaru. "Ini tentu jadi problem. Harusnya ini didiskusikanlah dengan pihak pelaku biro perjalanan ataupun travel dan pelaku pariwisata. Tapi ini tidak ada," Cakap Dede.

Dirinya mengatakan pihak Kementerian hanya melihat data sepihak, hanya menilai bahwa tidak ada kunjungan luar negeri yang signifikan ke Riau. Memang di tahun 2022 jumlah kunjungan orang luar ke Riau tidak sampai 30.000, namun inikan kondisinya baru bangkit dari pandemi.

"Kalau barometernya itu saya pikir janganlah. Inikan kemarin kita Covid-19 loh, kita baru bergerak dan bangkit. Harusnya ada pembicaraan dengan pelaku usaha. Harusnya didiskusikan dengan pelakunya langsung. Ini tentu harus ditinjau ulang," tegasnya.

Selain itu bahkan saat ini pelaku usaha travel sudah membuat program umrah.

"Ini orang bikin paket umrah kebayang enggak sama pemerintah, berapa yang batal. Karena harus nambah biaya lagi, harus ke Jakarta dulu. Ini yang dilihat oh ini sedikita yang dari luar negeri masuk Riau, kemudian dicancel, emang negara rugi besar ya kalau seandainya tetap jadi bandara internasional. Kalau memang iya, terbukalah pemerintah, sampaikan," ungkapnya.

"Saya katakan sekali lagi ini efeknya bakal luar biasa. Ini bencana bagi pariwisata Riau," tutupnya.***

Berita Lainnya

Index