Dosen UIN Suska Perkenalkan Augmented Reality untuk Ajarkan Tahsin

Dosen UIN Suska Perkenalkan Augmented Reality untuk Ajarkan Tahsin

SIAK - Peran penting kampus dalam menyebarkan manfaat langsung bagi masyarakat diapresiasi melalui langkah inovatif UIN Sultan Syarif Kasim Riau (Suska). Dalam Program Desa Binaan, tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN Suska menawarkan metode pembelajaran Al-Quran yang lebih menarik dengan memperkenalkan teknologi augmented reality (AR).

Program ini berlangsung selama enam malam di Masjid Nurul Hidayah di Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Dr Yeni Kurnia Wati MSi, Dr Yasnel MAg, Dr Nelvawita SAg, MA, Assyari Abdullah SSos, MIKom, dan Imam Hanafi MA adalah tim yang diturunkan oleh LPPM untuk mensukseskan program ini.

Dr Yeni Kurnia Wati MSi bersama tim turun langsung ke Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, untuk mengatasi permasalahan kemampuan masyarakat dalam membaca Al-Quran.

"Peran orangtua sangat penting dalam membentuk generasi masa depan yang mampu membaca Alquran dengan baik. Program Desa Binaan ini merupakan fokus utama LPPM untuk memperkuat keterampilan membaca Alquran di tengah-tengah masyarakat dan sebuah ikhtiar membawa Alquran lebih dekat kepada masyarakat," ungkap Yeni, Jumat (03/11/2023).

Dalam kegiatan ini, Dr Yasnel, seorang Qoriah Nasional dan juga Dosen di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau, memulai pembelajaran Tahsin Alquran dengan pendekatan yang lebih menyenangkan, seperti mengenalkan "maharijul hurf" (cara pelafalan huruf-huruf Hijaiyyah) secara interaktif.

Materi tersebut diikuti dengan pembelajaran Tajwid, yang merupakan aturan dasar dalam membaca Al-Quran. Materi Tahsin Alquran disajikan dalam suasana belajar yang santai dan penuh humor, sehingga masyarakat merasa terlibat dan tidak merasa bosan.

Dalam upaya meningkatkan daya tarik pembelajaran, Yasnel memperkenalkan penggunaan Aplikasi FlashPlayer sebagai media pembelajaran yang dapat diakses secara gratis. "Kami memilih FlashPlayer karena fleksibilitasnya dan kemampuannya untuk menarik minat belajar," tambahnya.

Sementara itu, Nelvawita, seorang Qoriah Nasional dan juga seorang Kaligrafer Cabang Naskah, memberikan kontribusi signifikan melalui pengenalan aplikasi belajar Tahsin Al-Quran berbasis augmented reality kepada masyarakat. Teknologi Augmented Reality (AR) mampu merepresentasikan objek dalam tiga dimensi (3D) secara real-time, memberikan pengalaman belajar yang menarik dan interaktif. Aplikasi ini merupakan hasil dari disertasinya dan rencananya akan segera didaftarkan sebagai paten.

"Teknologi AR ini mampu menampilkan objek secara 3D dan realtime, Ini adalah temuan dari disertasi, Insya Allah akan dipatenkan," tutur Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau ini.

Secara terpisah, Kepala Pusat (Kapus) Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM UIN Suska Riau Kholilullah MAg menekankan, program ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam membaca Alquran.

"Meskipun Indeks Literasi Alquran 2023 menunjukkan angka yang menggembirakan, mencapai 66,038 berdasarkan survei nasional, kami berharap kontribusi kampus UIN Suska dapat terus mendukung peningkatan kemampuan membaca Al-Quran secara signifikan di masa depan," ujarnya.

Sementara itu, Pengurus Masjid Nurul Hidayah, Mursidin, juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran tim dari UIN Suska yang berbagai ilmu tahsin kepada masyarakat dan berharap program yang bermanfaat ini bisa berlanjut.

"Kami sangat berterima kasih atas kunjungan para dosen yang telah memberikan pendidikan Al-Quran kepada kami dan seluruh jemaah masjid, harapan Kami semoga ini berlanjut," ungkapnya dengan bahagia.

Berita Lainnya

Index